Roma 8: 18
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman
sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
kepada kita.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu43[/kitab]; [kitab]Kisah15[/kitab]; [kitab]Kelua35-36[/kitab]
Sebelum matahari bangkit dari peraduannya melintasi awan
tebal, putraku berjalan di luar sana dengan tampilan celana yang bengkak, pakai
topi bulu, dan sarung tangan. Aku melihat dia berayun-ayun sembari menendang-nendang
tungkai es. Setelah menyeruput kopi di pagi hari dan mengenakan pakaian salju,
aku pun menghampirinya. Aku memotret dia saat sedang asyik membuat malaikat dari salju. Lalu kami pun asyik bermain salju bersama.
Kami berdua begitu lelah bermain salju hari itu, karena kami
sudah kehilangan orang yang selalu membantu kami, ayahnya, suamiku. Meskipun kami
sudah terbiasa dengan rutinitas tanpa dia sekarang, tapi tetap saja kami merasa kehilangan yang begitu besar.
Kami tinggal di wilayah selatan, jadi salju adalah
sesuatu yang diharapkan tapi datang tak terduga. Setiap kali salju, semuanya akan
berubah selama beberapa hari. Semua orang akan menikmati susu, roti, telur dan makanan
salju favorit mereka. Semua orang akan mengisi gas kendaraan mereka sebelum memasukkannya
di tempat parkir sampai badai musim dingin berakhir. Keluarga-keluarga akan tinggal
di rumah, memakai tumpukan selimut tebal sembari menonton film dan menunggu
salju reda. Sebagian keluarga lain mengisi musim salju dengan naik seluncuran, bermai bola salju dan menyeruput cokelat panas.
Yang paling menyenangkan saat salju di wilayah selatan adalah
ketika semua orang mengisinya dengan tawa dan melakukan hal-hal menyenangkan. Sebagaimana
saat kita mengalami sakit penyakit dan kehilangan yang menimbulkan kesedihan dan
air mata, musim salju di sini justru membuat semuanya tak terduga. Semua
keluarga berkumpul, baik bermain salju, meringkuk bersama di dekat tungku api. Ada
juga yang saling mendoakan saat dalam kesusahan. Yang pasti, hal-hal yang tak
terduga itu selalu mengubah hidup baik dalam beberapa hari, beberapa tahun atau selamanya. Hal yang tak terduga itu juga bisa saja mengubah kita.
Kita punya Allah yang tak pernah berubah, tapi Dia tahu bahwa
kita umat-Nya memerlukan Dia. Karena itu Dia kerap memakai hal-hal yang tak
terduga untuk membentuk kita menjadi pribadi yang Dia inginkan. Tuhan bisa saja
membuat salju menjadi hal yang tak terduga dalam hidup kita. Meskipun hal itu nggak
terlepas dari potensi bahaya dan ketidaknyamanan, tapi kondisi itu dipakai-Nya untuk
membawa kita dekat kepada Dia. “Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8: 28)
Kebaikan itu bisa datang ketika kita mengalami
kehilangan, atau ketika kita mengalami penyakit duniawi terburuk yang berakhir dengan
kesembuhan kekal. Kadang kala perkabungan juga berakhir dengan tarian, dan penderitaan menjadi awal dari pemulihan (baca Yeremia 31: 13b).
Kalau kita sudah tahu bahwa Tuhan itu suka melakukan hal-hal
tak terduga yang indah, maka saat kita berada di dalam kondisi-kondisi yang terasa
mneyakitkan kita harusnya percaya bahwa Dia sedang bekerja melaluinya. Karena dari situ kita bisa melihat keindahan dalam debu dan mawar di antara semak duri.
Mari mempercayai kalau
Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan