Permata di Antara Timbunan Rongsokan
Kalangan Sendiri

Permata di Antara Timbunan Rongsokan

Puji Astuti Official Writer
      5167

Yesaya 43:4

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 88; Lukas 9; Yeremia 23-24

Penjualan barang-barang bekas - oh senangnya, oh bahagianya, musimnya sudah dekat! Selama bertahun-tahun aku berusaha menjadi isteri seperti yang digambarkan dalam Amsal 31. Dia bangun selagi hari masih malam (untuk mendapatkan barang obral secepat mungkin) dan menyediakan kebutuhan seisi rumahnya (misalnya baju baru untuk anak-anakku, dengan harga murah). Dia tidak takut kepada salju demi seisi rumahnya (aku tidak takut ketika aku bisa menemukan sepatu bot dan sarung tangan anti air dengan ukuran yang tepat). Ia membuat pakaian dari lenan dan menjualnya (yah, setidaknya aku mendaur ulang barang-barang dan menjualnya untuk mendapatkan untung dari barang bekas  dan pernak-pernik yang aku kumpulkan). Anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia ("Terima kasih, Ibu!"); pula suaminya memuji dia ("Apa aku pernah mengatakan betapa aku menghargai semua usahamu dalam berhemat?").

Aku sudah memilah bertumpuk-tumpuk pakaian yang tidak disukai, tidak diinginkan atau kekecilan, untuk menemukan mode yang tepat, warna yang paling disukai, dan ukuran yang tepat. Mobilku, yang memiliki GPS, mengetahui rute setidaknya menuju 10 toko barang bekas. Aku sudah mencatat alamat rumah-rumah yang sering mengadakan penjualan barang bekas dan penghuninya memiliki anak-anak berusia lebih tua dari anak-anakku supaya aku bisa mengetahui ketika mereka menjual barang bekas mereka tahun berikutnya.

Perburuan harta karun, seperti itulah pencarian barang bekas  ini. Kadang-kadang barang yang ada tidak seperti permata sama sekali. Barang-barang itu mungkin perlu dibersihkan, sedikit diperbaiki, atau bahkan dipermak ulang. Tetapi setelah kuperbaiki, barang-barang itu menjadi berharga. Dibutuhkan pengorbanan waktu dan tenaga. Dibutuhkan mata yang terlatih (atau setidaknya mata yang tekun) untuk menemukan barang-barang seperti ini. Tetapi sesudah diperbaiki, barang-barang ini menjadi berharga.

Ada satu kisah tentang sebuah biola tua yang dijual di pelelangan. Kondisinya usang dan tidak berharga. Biola itu adalah sebuah barang yang tidak diinginkan; tidak ada seorang pun yang rela mengeluarkan uang untuk membelinya. Tetapi kemudian seseorang maju. Dia menyentuh alat musik itu dengan rasa hormat. Dia meletakkan biola itu di dagunya kemudian menggesek senar menggunakan tongkat biola dengan ahli. Tangannya membuat biola itu mengeluarkan musik paling agung yang pernah didengar oleh orang-orang yang ada di situ. Sentuhan seorang maestro yang mengubahnya. Dan dibutuhkan mata seorang ahli untuk melihat potensi yang dimiliki oleh alat musik itu - alat itu seperti sebuah intan kasar yang belum diasah, kasar dan terlihat biasa saja.

Yesusku memiliki mata yang seperti itu. Tetapi Dia tidak memilih orang-orang yang sudah seperti permata - Dia membuat orang-orang pilihan-Nya menjadi seperti permata. Bahkan  kepadaku. Dia memiliki mata yang penuh kasih. Dia menyebutku sebagai milik kesayangan-Nya (Maleaki 3:17). Menjadi kepunyaan-Nya membuatku menjadi berharga. Dan perngorbanan-Nya bukanlah waktu atau tenaga, tetapi darah dan nyawa-Nya sendiri (1 Yohanes 1:7).

Dia mencariku. Dia menemukanku. Dia menyelamatkanku. Karena kasih-Nya yang luar biasa, Dia mengangkatku dari timbunan rongsokan dan membuatku menjadi milik kesayangan-Nya.  Dia memberiku lagu baru untuk kunyanyikan - sebuah lagu pujian untuk Tuhanku. Banyak orang yang akan melihat, dan berpaling pada-Nya, dan menaruh kepercayaan mereka pada-Nya (Mazmur 40).

Maka aku bangkit dan memuji Dia. Aku bersyukur. Dia mengerti rasanya dihina dan ditolak. Puji Tuhan!

Ikuti Kami