Hati yang Mau Mengajar
Kalangan Sendiri

Hati yang Mau Mengajar

Lori Official Writer
      5486

2 Timotius 2: 2

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu73[/kitab]; [kitab]Ibran7[/kitab]; [kitab]Nahum1-3[/kitab]

Pemuridan menjadi terhambat karena banyak orang memilih menunggu sampai siap dan layak sebagai pengajar. Orang-orang yang berpikir seperti ini lebih fokus pada dosa dan kekurangannya sendiri. Mereka yang masih berusia muda cenderung berpikir bahwa mereka masih muda secara usia, sehingga merasa takut dan rentan jika harus diperhadapkan dengan pengajar-pengajar yang lebih tua.

Paulus mengangkat Timotius sebagai anak rohaninya. Pria yang lebih tua ini melihat ada potensi besar di dalam diri Timotius muda. Kerendahan hati anak muda itu membuatnya terbuka untuk diajar dan diangkat menjadi pengajar baru yang bertumbuh dalam kasih karunia Kristus. Paulus menantang dia untuk melanjutkan tugas pengajaran kepada orang lain. Untuk melatih prajurit yang baik, pengajar yang berkualitas memerlukan disiplin, pengorbanan dan penderitaan. Seorang pengajar bekerja untuk orang-orang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik. Berinvestasi kepada orang-orang yang dipercayai (Baca Keluaran 18: 20-21).

Menjadi seorang pengajar memerlukan tindakan radikal. Pertama, undanglah enam sampai delapan orang yang rindu bergabung dan lakukan pertemuan sebulan sekali selama satu tahun. Ajak mereka membaca firman Tuhan dan menghafalkannya. Lakukan aktivitas yang menurut Anda menarik. Jangan lupa untuk meminta Tuhan memimpin Anda untuk mengajar orang-orang yang memiliki kerinduan untuk bertumbuh dalam iman, karakter dan hubungan. Andalkan pula Roh kudus untuk mengajar pikiran dan hati Anda.

Metode memuridkan adalah teladan yang diberikan Tuhan Yesus. Hati Yesus untuk mengajar dimotivasi oleh kasih-Nya kepada Allah dan manusia. Sama seperti Yesus, seorang pengajar selayaknya didorong untuk membimbing orang lain dengan kasih. Rela menginvestasikan waktu, tenaga dan uang untuk anak muridnya.

Perjalanan pemuridan Paulus pun demikian. Petualangan iman yang dia jalani bukan tanpa tes dan ujian. Namun dengan memilih anak rohani yang tulus untuk melakukan perjalanan rohani bersama Tuhan Yesus, segala petualangan itu bahkan bisa dilalui bersama. – Boyd Bailey


Tuhan memakai orang-orang yang tidak sempurna untuk mengajar orang yang tidak sempurna lainnya bertumbuh dalam kasih Kristus 

Ikuti Kami