Hati yang Lapang
Kalangan Sendiri

Hati yang Lapang

Lestari99 Official Writer
      6399
Mazmur 119:45
"Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Apabila buku-buku best seller yang banyak beredar saat ini secara akurat menggambarkan hal-hal yang penting bagi banyak orang, maka kebebasanlah yang akan menjadi prioritas pertama. Coba kalau Anda memiliki kesempatan, periksalah daftar judul-judul buku terpopuler saat ini yang berkaitan dengan "kiat praktis" dan lihatlah berapa banyak buku yang berkaitan dengan kiat praktis menggapai kebebasan, dalam masalah keuangan, kesehatan, pekerjaan, masalah sikap dan hubugan. Para penerbit buku tersebut mengetahui bahwa dalam perjuangan untuk memenuhi kepenuhan hidup, kita berusaha menghilangkan kesukaran dan mengundang kebebasan.

Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bila salah satu dari buku best seller yang usianya sudah sangat tua namun masih bertahan dan terus dicari orang hingga saat ini, yaitu Alkitab, sepenuhnya berisi mengenai hidup yang dimerdekakan. Namun Kitab Suci memberikan sudut pandang yang unik, yaitu bahwa kebebasan sejati dapat diperoleh dengan mentaati Allah yang Maka Kuasa, bukan dengan menuruti keinginan kita sendiri.

Pemazmur menjadikan Firman Allah sebagai kunci untuk menuju kebebasa pribadi. Dalam perintah Tuhan ia menemukan adanya bimbingan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan dengan bebas. Dalam Mazmur 119:32 tertulis, "Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku." Di dalam ayat 45 dikatakan, "Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu."

Bayangkanlah, bagaimana rasanya terbebas dari kecemasan yang paling buruk dan berlari dengan bebas. Percayalah hal ini dapat terwujud. Jika Anda ingin menemukan kebebasan hari ini juga, taatilah Firman Allah dan biarkan Dia melapangkan hati Anda.

Kebebasan sejati tidak diperoleh dengan memilih jalan kita sendiri, namun dengan mengikuti jalan Allah.

Ikuti Kami