Hati Seorang Hamba
Kalangan Sendiri

Hati Seorang Hamba

Lestari99 Official Writer
      6689
Lukas 22:27 (TB)
"Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 3; Matius 3; Kejadian 5-6

Di awal tahun ini, tidaklah salah bila kita belajar karakter seorang hamba - Maria - yang diungkapkan Lukas untuk mendasari pelayanan kita.

Kehidupan masa muda Yesus dibukakan dan ditunjukkan oleh Lukas dari bagaimana Allah Bapa senantiasa menyertai Dia selama masa penting pertumbuhan-Nya. Dikatakan bahwa Yesus bertambah besar, kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Seharusnya Maria dan Yusuf dapat melihat dengan jelas bahwa Yesus mempunyai pemahaman spiritual yang jauh lebih besar dari yang dapat mereka bayangkan. Ketika Yesus berusia dua belas tahun, kesadaran orangtua-Nya akan kualitas rohani-Nya baru terbuka. Ketika Tuhan Yesus ditegur oleh orangtua-Nya agar tidak berbincang-bincang dengan para alim ulama di Bait Allah dan seharusnya Ia sudah meninggalkan Yerusalem menuju Nazaret, Yesus menjawab, "... Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?" Maria sadar bahwa sesuatu yang unik dan ilahi sedang terjadi dalam kehidupan Yesus, dan meskipun Maria tidak mengerti (ayat 51), Maria menyimpan semua perkara itu dalam hatinya.

Maria mempunyai hati seorang hamba. Karena itu, Tuhan memakai dia secara luar biasa untuk menjadi ibu Yesus. Bagaimana dapat kita katakan bahwa kita memiliki hati seorang hamba? Jawabnya sederhana saja: hati seorang hamba dipenuhi dengan jiwa pelayanan, bukan hanya sekedar imajinasi.

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi.

Ikuti Kami