Lukas 5: 12-14
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 61; Markus 5; Bilangan 5-6
Nama saya tidak begitu penting. Kusta adalah satu-satunya nama yang perlu Anda ketahui.
Semuanya berawal di suatu hari ketika saya sedang bersiap-siap untuk bekerja. Saya melihat kerak kulit kecil berwarna di lengan kanan saya. Saya tahu Hukum Musa berkata cacat seperti ini harus diperiksakan kepada imam. Jika itu adalah sebuah penyakit, saya akan kehilangan segalanya. Lalu imam menyebutnya kusta dan hal itu membuat saya najis.
Kusta merupakan penyakit yang pelan-pelan sangat menyiksa. Anda tidak akan bisa merasakan jari-jari kaki dan tangan Anda, lalu seluruh daging akan mulai membusuk.
Karena kusta ini, saya tidak bisa lagi beribadah di bait suci. Saya diusir dan tidak bisa bergaul dengan keluarga dan teman-teman saya. Saya harus diasingkan di sebuah tempat di luar kampung, dimana saya hanya berteman sepi dan gelap.
Setiap kali bertemu dengan para pejalan kaki, saya harus berteriak ‘Najis...najis..’ kepada mereka. Semua orang akan segera pergi ketika saya mendekat. Kata-kata penghinaan sudah jadi bagian dari hidup saya sehari-hari. Anak-anak meneriaki saya ‘najis’ dan melempari saya dengan batu.
Yang paling buruk dari semuanya, tak seorangpun mau menyentuh saya. Tak seorangpun yang berani mendekati saya. Karena mereka akan dianggap najis. Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasa sakit yang saya pikul karena kehilangan kehangatan cinta dari keluarga? Saya merasa tidak ada orang yang mencintai saya.
Orang-orang berkata Yesus datang dari Surga. Dia adalah seorang nabi seperti Elia. Saya belajar bahwa Kristus menyembuhkan orang lumpuh dan orang buta. Saya bahkan mendengar bahwa Dia membersihkan luka-luka orang yang menderita kusta. Saya pun mendatangi Dia dan Dia mengajar dengan otoritas. Aku tahu bahwa Dia adalah satu-satunya harapan kesembuhan saya.
Saya berlari melewati kerumunan sambal berteriak-teriak ‘Najis…najis…’ Saya tidak yakin bagaimana hal itu bisa terjadi, tetapi kerumunan itu menyingkir dan tiba-tiba seorang pribadi berdiri di depan saya.
Saya tersungkur di depan-Nya. Saya malu untuk mengucapkan sepatah katapun, tetapi saya berseru, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” (Lukas 5: 12). Saya memejamkan mata jika Dia memutuskan untuk meninggalkan saya, merasa jijik dengan daging busuk saya. Saya bisa mendengar cemoohan kerumunan orang dan merasakan kebencian mereka. Lalu sesuatu terjadi!
Dia menyentuh saya! Dia dengan lembut menaruh jemari-Nya di lengan saya. Saya mendongak dari tanah dan menatap mata-Nya. Tidak ada rasa jijik atau benci sama sekali, Dia dipenuhi dengan kasih.
Yesus mengucapkan kalimat yang begitu lembut, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” (Lukas 5: 13).
Awalnya, saya tidak melihat apa-apa sampai saya mengamati tangan saya. Lukanya hilang, dua jari saya yang hilang kembali lagi. Saya mengangkat pakaian saya dan bukannya dipenuhi daging yang penuh nanah, justru sekujur tubuh saya bersih tanpa noda. Saya memuji Tuhan dengan air mata yang penuh sukacita.
Banyak orang mengikuti Dia setelah peristiwa itu. Tetapi bagi sebagian orang hal itu dianggap sebagai masalah.
Tak lama kemudian, saya mendengar Yesus disalibkan. Dia disalibkan di Yerusalem. Dia mengangkat sakit penyakit dan keterasingan saya hanya untuk mati sendirian di kayu salib. Saya menangis sejadi-jadinya.
Lalu saya bertemu dengan murid-muridNya dan mereka bercerita tentang kebangkitan-Nya. Mudah bagi saya untuk percaya, karena saya sendiri telah dibangkitkan sebelumnya dari kematian jasmaniah saya.
Orang-orang membaca cerita saya dan banyak yang mengalami penyakit yang sama dengan saya. Mereka menderita kusta hati dengan beragam jenisnya. Penyakit ini terus menggerogoti mereka. Namun Yesus mau membuat keajaiban atas hidup mereka.
Jika mereka mau mencari Yesus hari ini, Dia pasti akan mentahirkan setiap kusta hati yang mereka alami dan membuatnya bersih. Dia bersedia menyembuhkan setiap orang. Hari ini, saya mengikut Tuhan yang hidup. Yesus peduli dan Dia rindu untuk melayani Anda.
Hak cipta Dave Holland, renungan harian CBN