2 Korintus 1: 3-5
Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 74; Roma 2; Bilangan 31-32
Saya buruk dalam menceritakan lelucon. Tapi, saya suka tertawa. Saya suka mengajar dengan humor, Saya berpikir bahwa kebenaran yang keras selalu bisa diterima lebih mudah ketika disampaikan dengan sebuah lelucon.
Jadi, sekitar lima belas tahun yang lalu, saya mengambil kelas komedi stand-up berharap untuk meningkatkan keterampilan saya. Empat minggu pertama kami mengembangkan dan mempraktikkan kebiasaan sehari-hari. Kemudian kami tampil selama lima belas menit dalam klub-Improv komedi lokal yang penuh dengan orang.
Harus saya akui, di malam pertunjukan besar itu saya benar-benar diserang.
Orang-orang mulai mencemooh beberapa lelucon saya. Mereka menolak saya. Jadi saya berhenti dari rutinitas itu, semua yang sudah saya buat dengan berhati-hati. Bahkan orang-orang terdekat saya mengatakan jika lelucon saya sangat kasar. Itu adalah salah satu momen paling memalukan dalam hidup saya.
Tapi tahukah Anda, pengalaman itu justru berpengaruh dalam hidup saya saat ini. Hal itu membuat saya lebih berbelas kasihkan. Jika Anda ingin mencoba sesuatu yang berisiko dalam hidup Anda, undanglah saya, saya akan ada di sana untuk menyemangati Anda! Saya menjadi orang yang sangat mendukung orang-orang yang berani tampil di depan panggung. Karena melalui pengalaman saya, saya tahu itu sulit.
Pengalaman inilah yang mengajarkan saya bahwa dalam setiap penolakan yang menghancurkan bagian dalam diri Anda, akan muncul bentuk belas kasihan dan pengertian yang baru untuk tidak melakukannya kepada orang lain. Ini adalah jenis kasih yang sangat mengubah dan membantu orang lain untuk membuka hati mereka ke jalan Tuhan.
Tuhan sedang bekerja dalam rencana penebusan bagi orang-orang yang tertolak. Dia bisa membuat segala sesuatunya menjadi baru. Bagian kita adalah menjadi mitra kerja Tuhan untuk menggenapi rencana tersebut. Penolakan kita sendiri bisa jadi alat bagi kita untuk lebih berbelas kasihan kepada orang-orang yang menolak kita. Kita bisa melihat mereka melalui cara pandang Tuhan.
Hal ini membuat penolakan kehilangan kuasanya atas kita. Kita pun bisa menjadi alat di tangan Tuhan untuk menyembuhkan rasa sakit atas penolakan yang dialami orang lain. Dan bukankah ini yang Anda inginkan, bahwa Anda bisa dipakai Tuhan untuk menyembuhkan orang lain?
Hak cipta Doug Fields, disadur dari Crosswalk.com