Puasa Rohani Harus Dimulai Dari Hati
Kalangan Sendiri

Puasa Rohani Harus Dimulai Dari Hati

Lori Official Writer
      2558

Matius 6: 17-18

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 77; Roma 5; Ulangan 1-2

Saya berjuang melakukan puasa karena saya suka makan. Saya suka makan, tetapi saya juga benci menjadi gemuk. Saya merasa lebih mudah menjalankan puasa intermiten, metode puasa untuk mengontrol berat badan. Rasanya jauh lebih sulit menjalani puasa penuh yang dijalani secara rohani. 

Saat kita bersiap-siap untuk puasa, kita harus mengambil langkah-langkah tertentu. Kita harus mempersiapkan bukan hanya tubuh, tetapi juga pikiran, hati dan jiwa kita.

Di Matius 7: 15, 12-13, Yesus berkata, “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu...Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya...”

Jadi untuk memulai puasa, kita harus memulai dengan hati. 

Puasa rohani selalu melibatkan perjuangan daging. Saya merasa lebih mudah berpuasa ketika saya ingin mencapai kesembuhan. Pertama, saya mempertimbangkan hati dan niat saya. Apakah hati saya murni di hadapan Tuhan atau apakah saya punya motivasi yang egois? Apakah saya mencoba untuk mengalami perkenanan Tuhan melalui perbuatan saya?

Lalu saya bertanya kepada Tuhan bagaimana saya harus memperbaharui pikiran saya. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan. Ini adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu untuk fokus sepenuhnya kepada Tuhan. Saya meminta Tuhan untuk memperbaharui pikiran saya supaya saya bisa menerima apa yang Dia sediakan bagi saya.

Saya meminta Tuhan untuk memberi saya kerendahan hati supaya Roh Kudus berkenan bekerja di dalam diri saya.

 

Baca Juga:

Ini Saat yang Tepat Untuk Menghancurkan Dosa

Prapaskah, Tradisi yang Mengingatkan Kita untuk Fokus Betapa Besarnya Pengorbanan Yesus

 

Puasa adalah pilihan dan disiplin pribadi. Itu bukan tindakan yang perlu kita banggakan. Puasa itu bicara tentang komitmen kepada Tuhan, untuk melalui perjalanan rohani seperti yang Dia lalui.

Ini adalah bulan yang tepat bagi Anda untuk mencoba berpuasa. Bulan menyambut Paskah ini adalah bulan dimana kita bisa datang kepada Tuhan, merendahkan diri dan bertobat serta mau dimurnikan kembali melalui proses puasa yang bisa kita jalani menjelang Paskah.

Saat ini mari persiapkan hati Anda untuk menerima hal terbaik yang Tuhan sudah sediakan bagi Anda di tahun ini. 

 

Hak cipta Nia Taylor, diambil dari renungan CBN

 

Ikuti Kami