Mazmur 7: 17
Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 6; Matius 6; 2 Raja-Raja 3-4
Beberapa tahun yang lalu saya melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya: Saya mulai menyanyikan Mazmur favoritku dengan nada yang saya buat sendiri.
Saya sangat terkejut melihat bahwa hal itu memberkati saya, membangkitkan semangat saya akan Tuhan, memperdalam kehidupan doa saya, membuka cakrawala spiritual saya dan membuat saya tersenyum.
Saya menemukan bahwa menyanyikan Mazmur mengubah saya, entah itu saat sedang mandi, naik tangga, mengendarai mobil, di taman, mengantri . Nyanyian Mazmur membuat saya tentram dalam naungan Tuhan yang penuh sukacita. Dan hal ini mmebantuku melalui beragam situasi, ketika saya putus asa, cemas, bosan, frustrasi atau kesepian.
Untuk menghargai pentingnya nyanyian Mazmur, Anda perlu tahu sebelumnya saya menolak karena saya tidak tahu cara bernyanyi yang benar. Saya bernyanyi dengan suara yang sangat kecil di gereja dan mencoba mengikuti jejak orang lain sehingga saya tidak menganggu orang lain saat ibadah.
Mungkin Anda mengerti posisi yang saya alami ini. Berbeda dengan ayah saya. Saat dia duduk di bangku sekolah, saat perayaan Natal. Mereka akan membawakan lagu-lagu Natal. Untuk mempersiapkan acara ini, gurunya akan mendengar setiap anak bernyanyi. Lalu saat giliran ayah saya, dia bernyanyi dengan sangat percaya diri dan begitu gembira. Tapi gurunya mulai meringis dan berkata, “Jim. Kamu harus masuk ke grup ‘No Notes’”
Grup ‘No Notes’ adalah kelompok yang sebagian besar terdiri dari olahragawan yang tidak bisa bernyanyi. Mereka bernyanyi tanpa aturan. Jadi guru memberi tahu ayah dan teman-temannya bahwa selama bernyanyi, mereka tidak perlu mengeluarkan suara. Mereka hanya bernyanyi tanpa nada.
Tapi ayahku menolak. Dia tidak mau jika menyenangkan hati Tuhan hanya sebatas bernyanyi degan suara yang merdu. Jelas, Tuhan Yesus tidak seperti itu. Dia tidak pernah mengelompokkan orang-orang yang tidak bisa bernyanyi ke kelompok ‘No Notes’.
Jadi, Anda pasti mengerti bahwa ‘Tuhan tidak melihat rupa..melainkan hati’ (1 Samuel 16: 7).
Saat kita menyanyikan pujian kepada Tuhan, Dia tidak mengkritik kemampuan musik kita. Dia mendengarkan hati kita dan menikmati kasih yang kita ungkapkan untuk-Nya (Yesaya 29: 13). Saat kita mengungkapkan penghargaan dan kekaguman kepada Tuhan, Dia disenangkan. Inilah bentuk pelayanan untuk Dia.
Bagaimana yang tidak tahu bernyanyi, mau menyanyikan Mazmur di depan banyak orang? Bagaimana saya mengatasi penolakan dan kesadaran diri? Suatu kali saya diejek karena kemampuan bernyanyiku yang buruk, tapi saya menerima kritik ini karena saya tahu bahwa saya menyenangkan Tuhan.
Apa yang membuat saya berani menyanyikan Mazmur setiap hari?
Saya membaca kutipan tulisan dari William Law berikut:
“Tidak ada yang mampu membuka jalan untuk doa-doamu, tidak ada yang mampu menghilangkan kebosananmu, tidak ada yang menyucikan jiwa dari curahan dan hasratmu, tidak ada yang begitu membuka surga atau mmebawa hatimu begitu dekat dengan Tuhan seperti saat menyanyikan Mazmur. Mazmur menciptakan rasa menyenangkan akan Tuhan. Mazmur membangkitkan keinginan kita, mengajarkan cara bertanya dan menang. Menyanyikan Mazmur akan membakar api Roh dalam hatimu, mengubah hatimu menjadi sebuah altar, mengubah doa-doamu menjadi dupa dan wangi-wangian yang harum bagi Tuhan.”
Selama 3000 tahun umat Tuhan sudah berdoa dan menyanyikan Mazmur setiap hari dalam perseutuan atau pribadi , membaca 150 Mazmur secara teratur.
Cobalah, berdoa dan menyanyikan Mazmur untuk Tuhan. Anda akan bertumbuh dalam kehidupan doa Anda. Anda akan terhubung dengan Yesus Kristus karena Dia ada di setiap Mazmur dalam nubuat, pengalaman manusia dan kebenaran.
Hak cipta Bill Gaultiere, Ph.D, disadur dari CBN.
Kamu diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.
Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.