Orang Yang Dosanya Lebih Banyak Diampuni, Dia Lebih Banyak Mengasihi
Kalangan Sendiri

Orang Yang Dosanya Lebih Banyak Diampuni, Dia Lebih Banyak Mengasihi

Puji Astuti Official Writer
      8230

Lukas 7:47

"Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu7[/kitab] ; [kitab]Matiu7[/kitab] ; [kitab]IIRaj5-6[/kitab]

Wanita berdosa dalam kisah di Lukas 7 ini mengajarkan banyak hal tentang Kerajaan Allah kepada kita. Menyadari kebutuhan kita adalah langkah pertama menuju pintu Surga. Jika kita merasa kita hanya butuh sedikit pengampunan, maka kita hanya mengasihi sedikit. 

Seorang Farisi mengundang Yesus kerumahnya untuk makan malam. Seorang wanita yang reputasinya buruk menangis dan membasuh kaki yesus dengan air matanya. Lalu dia meminyaki kaki Yesus dengan parfum yang mahal. Orang Farisi itu kecewa karena Yesus membiarkan seorang wanita berdosa menyentuh dia. Menanggapi orang Farisi itu, Yesus menceritakan sebuah kisah:

"Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"

Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." ~ Lukas 7:41-43

Wanita itu tahu apa yang ia butuhkan dan merasa hancur oleh dosa-dosanya. Orang Farisi itu hanya melihat dosa wanita itu dan tidak melihat dosanya sendiri. Jika kita tidak pernah menyadari betapa dalamnya tabiat dosa kita, kita tidak akan pernah menyelami betapa besarnya anugerah Tuhan melalui pengampunan-Nya bagi kita. Siapapun yang merasa tidak membutuhkan salib Kristus, tidak akan pernah memeluknya. Menyadari kebutuhan kita akan pengampunan adalah bukti dari hati yang bertobat. Dengan sikapnya, terlihat bahwa orang Farisi itu mencoba menjaga haknya berdiri di hadapan Tuhan dengan kebenaran yang ia perjuangkan sendiri. Kesombongan membutakannya dari melihat dosa-dosanya. Tindakan wanita itu menunjukkan bahwa dia menyadari hanya Yesus yang bisa menyelamatkan dia. Tanggapannya yang masuk akal adalah dengan mengasihi Dia. Dan dia melakukannya, mengasihi Yesus. 

Wanita dalam kisah ini lebih dekat dengan Kerajaan Sorga daripada orang Farisi dengan segala atribut keagamaannya. Dalam kisah ini, Yesus memperlihatkan pentingnya iman yang otentik, daripada kegiatan agamawi yang kelihatan namun menjebak. Dia menggambarkan perbedaan yang kontras antara pengejaran religius yang legalistik dan hubungan penuh kasih dengan Sang Juru Selamat. Salah satu karakter dalam perumpamaan ini dimotivasi oleh mencintai diri sendiri dan yang lain oleh cinta kepada Tuhan. Menggenapi hukum kasih melalui iman telah menyelamatkan wanita itu. Orang Farisi menguasai hukum yang tertulis tetapi jauh dari kebenaran. 

Lain kali jika kita tergoda untuk menghakimi seseorang tanpa lebih dulu melihat dosa kita sendiri, kita harus ingat, bahwa karena anugerah Tuhan aku ada. Siapa yang lebih banyak diampuni, akan lebih banyak mengasihi. 

Hak cipta  © 2017 Ken Barnes. Digunakan dengan ijin

Ikuti Kami