Mazmur 23: 3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu30[/kitab]; [kitab]ITesa2[/kitab]; [kitab]Yesay13-14[/kitab]
“Tes MRI
tidak menunjukkan adanya kerusakan jaringan ligamen atau jaringan lunak. Itu
adalah kabar baik. Tapi hal itu menunjukkan adanya fraktur stres dimana tulang
bagian atas dan bahwa kaki bersatu di dekat lututnya. Itulah jenis kondisi yang bisa diambil oleh MRI, dimana X-Ray tidak bisa melakukannya,” ucap dr. Kana.
Aku kembali
duduk ke kursi berlapis vinyl itu, merasa lega sekali tahu kalau anak
laki-lakiku yang berusia 14 tahun nggak perlu menjalani operasi untuk cidera
lututnya. Ahli ortopedi juga menjelaskan cedera yang dialami putraku David saat sedang seluncur salju ini akan sembuh dalam jangka waktu 6-8 minggu.
“Untuk
kasus atlet remaja ini, seperti anakmu, dia nggak perlu menjalani terapi lagi. Luka
itu akan sembuh selama dia menghindari aktivitas seperti itu, dia akan segera bisa
melakukannya lagi setelah sembuh. Ditambah, x-ray menunjukkan pelat pertumbuhan terbuka, jadi dia akan sembuh dalam waktu yang lebih cepat,” terang sang dokter.
Waktu kami keluar
dari klinik itu, kami membicarakan kondisi yang dialami anakku. Aku mengatakan kepada
David, “Ngerti nggak apa yang dokter maksudkan dengan piring pertumbuhan terbuka
itu?” Lalu dia hanya bisa menggeleng sebagai tanda ketidakmengertiannya. “Itu artinya selama itu terbuka, kamu masih bisa tambah tinggi.”
David berusaha
meluruskan postur tubuhnya dan mulai merintih. Lalu di malam harinya, pelat pertumbuhannya
terbuka lagi. Aku pun mengatakan kepadanya, “Ya, setidaknya kamu masih bisa tumbuh
besar. Sementara ibu, sudah tak lagi bisa tambah tinggi.” Tapi David menjawab, “Ibu kan bisa saja membiarkannya dibuka lagi!”
Pelat pertumbuhan
di tubuh kita itu bisa semacam bagian yang nggak bisa kita lihat jelas. Tapi mereka
sangat berperan penting bagi perkembangan kita. Begitu juga dengan jiwa kita.
Kita mungkin nggak bisa melihatnya secara jelas, dan nggak ada tes medis yang bisa
memunculkannya. Karena jiwa kita ada di dalam hati kita. Sama halnya seperti pelat
pertumbuhan itu, kondisi jiwa kita juga punya peran yang sangat besar bagi pertumbuhan kita.
Pelat pertumbuhan
itu memang akan selalu terbuka di setiap musim kehidupan kita dan akan secara otomatis
tertutup. Tapi ide David supaya aku membuka kembali pelat pertumbuhanku itu sama
sekali nggak akan bisa. Di sisi lain, jiwa selalu terbuka. Nggak peduli seberapa
muda atau tua kita, jiwa kita bisa berubah. Jiwa kita bisa diubahkan oleh Roh Kudus,
kalau kita mau percaya dalam Yesus Kristus.
Tubuh kita dipenuhi oleh misteri yang sepenuhnya dipahami Tuhan. Dan kita akan terus merasa takjub setiap kali mengetahui bagaimana semua hal yang ada dalam diri kita bekerja dengan luar biasa. Tapi hal itu bukan apa-apa selama kita belum menerima karunia paling luar biasa yaitu jiwa kita. Karena inilah tempat kediaman Tuhan yang sebenarnya. Tuhan tidak menentukan waktunya kapan jiwa terbuka dan kapan harus ditutup seperti pelat pertumbuhan yang tertutup dan membuat kita nggak lagi bisa tumbuh lebih tinggi. Karena begitu Dia sudah berdiam di dalam jiwa kita, kita bisa bebas untuk tumbuh menjadi orang yang bebas bersinar sebagaimana yang Dia tentukan atas kita.
Saat Yesus sudah bersemayam di dalam hidup kita, maka kita akan mengalami
pertumbuhan hidup yang lebih baik