Tidak Ada Kata Mantan Buatmu di Kamusnya Tuhan. Mari Datang dan Bicara Pada-Nya Hari Ini!
Kalangan Sendiri

Tidak Ada Kata Mantan Buatmu di Kamusnya Tuhan. Mari Datang dan Bicara Pada-Nya Hari Ini!

Budhi Marpaung Official Writer
      6103
Ratapan 3:57

Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!”

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu8[/kitab]; [kitab]matiu8[/kitab]; [kitab]iiraj7-8[/kitab]

Sudahkah kamu berbelok dari Tuhan? Saya yakin Bapamu sangat merindukanmu.

Sejak anak saya pergi ke Surga, saya telah lama ingin berbicara dengannya. Jika saya bisa mendengar suaranya, saya tahu saya akan merasa lebih baik. Kadang, saya merasa ingin memuntahkan karena sakit sekali. Ayub berkata, “Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih telur ada rasanya? Aku tidak sudi menjamahnya, semuanya itu makanan yang memualkan bagiku.” (Lihat Ayub 6:6-7)

Saya menjelaskannya kepada teman seperti ini. Anak remaja atau dewasa mudamu memang berada di luar rumah pada hari sudah larut malam. Kamu menelepon dan menghubungi mereka lewat telepon seluler lalu mereka tidak akan menjawabnya. Jika kamu bisa mendengar suara mereka, maka kamu baik-baik saja. Dan tidak peduli betapa gilanya kamu pada anak itu karena tidak menjawab panggilan sebelumnya, kamu masih merasa damai saat mengetahui bahwa mereka aman dan sehat.

Dari waktu ke waktu, teman yang sangat istimewa yang kami panggil Paman Bob akan menulis di dinding anak kami di Facebook. Bagian ini benar-benar menonjol bagi saya, "Cinta orang tua adalah hal yang mengagumkan. Saya yakin ini adalah representasi erat kasih Tuhan bagi kita. Artikelmu adalah ungkapan kasih yang begitu besar kepada Tuhan dan bagaimana kamu menerapkan kasihmu kepada Tuhan untuk hidupmu. Tulisan ibumu lebih tentang cinta dan kekagumannya untuk dirimu. Kenangannya tentangmu sangat digemarinya dan kebanggaannya terhadapmu tidak memiliki batasan. Senang rasanya dicintai seperti itu."

Allah Bapa kita merasakan hal yang sama tentang kita. Kasihnya kepada kita begitu luar biasa. Bahkan dalam kepahitan, Ayub mengetahui akan hal ini. Lihatlah Ayub 10:12: " Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku, dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku." Paulus mengingatkan orang-orang percaya bahwa kebesaran kasih Allah selama masa ketidaktaatan di Efesus 2:3-5, "Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan --"

Suatu hari ketika masih menjadi gadis kecil, saya bersembunyi dari ibu saya karena saya mengalami kecelakaan di celana saya. Kami berada di tempat tinggal kakek-nenek dan mereka tinggal di sebuah danau. Ibu saya menelepon dan memanggil saya karena takut saya telah tenggelam. Akhirnya, ketika saya keluar dari persembunyian dan menjawab teleponnya, dia sangat berterima kasih mendengar suara saya. Dia hanya memeluk terus diri saya.

Seringkali kita bersembunyi di dalam ketakutan dari Tuhan karena suatu kesalahan yang telah kita lakukan. Dan sementara itu, Ia hanya ingin mendengar suara kita tersebut. Ia adalah Bapa kita dan jika kita memanggilnya, semuanya akan baik-baik saja. Ia akan membantu kita membersihkan kekacauan kita.

"Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku! Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" Ratapan 3:55-57

Tadi malam, kami pergi makan malam dengan beberapa teman yang sangat dekat. Anak perempuan mereka yang berusia lima tahun bertanya kepada saya, "Sue, apakah kamu merindukan Byron?" Saya menjawabnya, "Oh iya! Saya merindukan Byron." "Masih?" Serunya. SAya membungkuk dan berkata, "Sayang, saya akan merindukan Byron selamanya."

Tidak masalah berapa lama kamu jauh dari Allah Bapa. Ayahmu merindukanmu dan akan terus melakukannya sampai Ia mendengar suaramu. Jika kamu belum berbicara dengan-Nya akhir-akhir ini, saya yakin Ia akan senang mendengar darimu.

"Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!" Kidung Agung 2:14

Hak Cipta © 2009 Sue Bohnert. Digunakan atas izin.

Allah Bapa Selalu Merindukan Kita dan Ingin Mendengar Kita Berbicara Kepada-Nya.

Ikuti Kami