Jangan Malu Memuji Tuhan. Bernyanyilah, Karena Tuhan Senang Dengan Pujianmu!
Kalangan Sendiri

Jangan Malu Memuji Tuhan. Bernyanyilah, Karena Tuhan Senang Dengan Pujianmu!

Budhi Marpaung Official Writer
      16515

1 Samuel 16:7

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu18[/kitab]; [kitab]matiu18[/kitab]; [kitab]0amos5-6[/kitab]

Beberapa tahun yang lalu saya melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya: Saya mulai menyanyikan mazmur kesukaan saya sesuai irama saya sendiri. Saya sangat terkejut melihat betapa hal ini memberkati saya - mengangkat roh saya kepada Tuhan, memperdalam kehidupan doa, membuka cakrawala wawasan baru yang luas, dan membuat wajah saya tersenyum!

Saya menemukan bahwa menyanyikan sebuah Mazmur dimanapun saya berada – saat mandi, ketika berada di tangga, mobil, taman, mengantre – membawa saya kepada tempat yang indah untuk memuji Tuhan! Dan ini benar bahkan ketika saya sedang berkecil hati, cemas, bosan, frustrasi, atau kesepian!

Untuk menghargai pentingnya nyanyian Mazmur bagi saya, kamu perlu tahu bahwa saya sangat resisten untuk melakukan ini karena saya tidak tahu bagaimana menyanyi dengan benar. Saya adalah seseorang yang bernyanyi dengan lembut di gereja dan mencoba mengikuti jejak orang lain sehingga saya tidak mengalihkan perhatian orang lain dalam ibadah mereka. Dan ketika saya pertama kali bernyanyi dengan suara keras, saya merasa harus melihat sekeliling saya untuk memastikan tidak ada orang yang berada dalam jarak seratus yard dari saya!

Mungkin kamu mengerti perjuangan saya dengan mengatasi kesadaran diri. Ayah saya sungguh sangat mengerti akan hal ini. Saat beliau kelas enam, kelasnya sedang bersiap menyanyikan lagu-lagu Natal sebagai bagian dari sebuah pertunjukan musikal. Semua orang senang menjadi bagian dari perayaan Natal! Untuk mempersiapkan acara tersebut, guru mendengarkan setiap anak bernyanyi. Saat itu giliran ayah saya, dia bernyanyi dengan sukacita, tetapi gurunya meringis dan berkata, "Jim, kamu perlu masuk ke kelompok 'Tidak Ada Not'!"

 

"Tidak Ada Not!" Sungguh sebuah celaan secara terangan-terangan! Kelompok "Tidak Ada Not" sebagian besar terdiri dari para atlet yang tidak membuat catatan musik. Mereka memiliki otot-otot besar dan pita suara yang tidak baisa. Mereka tidak bernyanyi - mereka mendengus dan menggeram! Jadi, gurunya memberi tahu ayah dan teman-temannya bahwa, saat musikal Natal, mereka harus menggerakkan mulut mereka dan berpura-pura bernyanyi tanpa ribut. Itu adalah kelompok "Tidak Ada Not".

Sayangnya, ayah saya mendapat pesan bahwa nyanyiannya kepada Kristus tidak menyenangkan sehingga dia tidak boleh melakukannya. Jelas, Yesus tidak akan pernah melakukan hal itu! Ia tidak akan menurunkan orang ke grup "Tidak Ada Not".

Saya harap kamu tahu bahwa “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7). Ketika kita menyanyikan pujian kepada Tuhan, Ia tidak mengkritisi kemampuan musik kita - Ia mendengarkan hati kita dan menikmati cinta yang kita nyatakan untuk-Nya (Yesaya 29:13a). Saat kita menyampaikan penghargaan dan kekaguman kepada Tuhan, Ia merasa diberkati akan hal tersebut! Ia melihat itu adalah ibadah kita kepada-Nya!

Bagaimana saya, seorang pria "Tidak Ada Not", bersedia menyanyikan Mazmur di depan sekelompok besar orang? Bagaimana saya mengatasi penolakan dan kesadaran diri saya? Suatu ketika saya diejek karena kemampuan bernyanyi yang buruk, tetapi saya baik-baik saja dengan menerima kritik ini karena saya tahu bahwa saya berkenan kepada Tuhan saya. Apa yang memberi saya keberanian untuk mempersembahkan diri saya untuk menyanyikan Mazmur setiap hari?

Beberapa kata tua. Tahun 1728 William Law, salah satu pria handal dalam menyatakan devosi kepada Tuhan, menulis kata-kata yang memukau jiwa yang selamanya mengubah cara saya berdoa Mazmur ...

 

    “Tidak ada yang begitu membersihkan jalan bagi doa-doamu, tidak ada yang begitu mampu memencarkan kebodohan hati, tidak ada yang begitu memurnikan jiwa dari ratapan dan nafsu kecil, tidak ada yang begitu membukakan surga atau membawa hatimu  selain saat kamu [menyanyikan Mazmur ]. Mereka menciptakan rasa senang kepada Tuhan; Mereka membangunkan hasrat ilahi; Mereka mengajarkan cara meminta; Dan mereka menang bersama Tuhan untuk memberi. Mereka menyalakan api suci; Mereka mengubah hatimu menjadi sebuah altar; mereka mengubah doa-doamu menjadi dupa dan membawa mereka sebagai bau harum ke takhta kasih karunia” (A Serious Call to a Devout and Holy Life, hal. 98).

 

Selama 3.000 tahun umat Allah telah berdoa dan menyanyikan Mazmur sehari-hari baik secara korporat atau pun secara pribadi, melewati 150 Mazmur secara teratur (biasanya dalam dua bulan atau kurang) - sampai dengan generasi saat ini.

 

Cobalah. Berdoalah dengan Mazmur. Bernyanyilah bagi Tuhan! Kamu akan bertumbuh di dalam kehidupan doamu. Kamu bakal terhubung dengan Yesus Kristus karena Ia ada dalam setiap nubuatan Mazmur, pengalaman manusia, dan kebenaran.

 

Hak Cipta © 2010 Bill Gaultiere, Ph.D. Digunakan dengan izin.

 

Memuji Tuhan Bukan Sekedar Bernyanyi, Tetapi Mengungkapkan Rasa Kekaguman Kita Akan Diri-Nya.

Ikuti Kami