Yesaya 26:9
Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu119:89-150[/kitab] ; [kitab]IYoha4[/kitab] ; [kitab]Yehez46-47[/kitab]
Saya masih ingat waktu saya menikmati memasak dan menyantap sarapan pagi bersama ayah saya.Kehadiran ayah membuat senyum tersungging di wajah saya yang masih berumur delapan tahun. Ketika hari Sabtu, saya tinggalkan film kartun di tv dan menikmati sarapan pagi bersama ayah. Bahkan hingga sekarang di usia 50an tahun, kenangan itu masih membuat saya tersenyum ketika mengingatnya.
Makanannya memang lezat, namun tahukah Anda apa yang paling saya sukai dari kenangan itu? Itu adalah waktu yang saya luangkan bersama ayah saya.
Jadi saat saya membaca tulisan Beth Moore tentang ayat 2 Thesalonika 3: 1 dan definisi yang ia buat untuk doa, saya setuju dengannya. Inilah kutipan pernyataannya:
"Doa adalah menerima undangan agung dari Raja untuk menikmati sarapan pagi bersama Bapamu."
Lebih lagi, ada kutipan lainnya lagi yang berbunyi seperti ini:
"Tuhan mencintaimu. Dia sangat suka dengan kehadiranmu. Dia senang menyelami kedalaman rohmu dan mendengarkan impian hatimu. Dia tahu apa yang membuatmu kuatir saat engkau naik ke tempat tidurmu dan apa yang menantimu saat kamu bangun. Dia tahu mengapa kamu takut dan kapan kamu merasa tidak siap."
Tahukah Anda, sehebat apapun ayah jasmani saya, kadang dia terlalu sibuk untuk saya, atau terlalu jauh, atau bahkan terlalu sibuk untuk mendengarkan saya. Namun tidak demikian dengan Bapa Sorgawi.
Saya bisa datang kepada-Nya kapanpun. Tetapi seringkali saya tidak datang padanya. Kebanyakan karena saya terlalu sibuk, atau lelah, atau malas, atau saya terlalu fokus pada diri sendiri. Saya malu untuk mengakui hal ini, tetapi itulah kenyataannya. Mungkin Anda punya masalah yang sama dengan saya?
Apa yang saya lakukan itu seperti diundang ke Istana Buckingham untuk makan malam istimewa dengan Ratu dengan semua makanan lezatnya, dan saya menolak undangan itu.
Namun ini lebih dari itu. Karena Tuhan bukan hanya seorang ningkrat atau pemimpin dunia, Dia adalah Bapa Sorgawi dan Raja atas alam semesta ini. Dia bukan hanya pemilik sebuah istana di sebuah bukit, namun dia yang pencipta atas dunia ini. Dan Dia peduli dengan saya dan Anda. (Oleh Paulyn Hylon)