Tantangan Para Ibu
Kalangan Sendiri

Tantangan Para Ibu

Budhi Marpaung Official Writer
      6422

Amsal 3:5-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu114[/kitab]; [kitab]iipet1[/kitab]; [kitab]yehez33-35[/kitab]

Allah mengasihi para ibu dan Dia mau mereka untuk mengalami kasih-Nya yang luar biasa. Mereka memiliki pilihan untuk mencari Tuhan dan memercayai-Nya dalam segala kebutuhan atau tidak. Dia memiliki sumber daya yang tidak terbatas dan mendengar setiap permohonan orang-orang yang beriman kepada-Nya mulai dari hal terkecil sampai terbesar.

Efesus 3:16-18 menyatakan “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan  kemuliaan-Nya, menguatkan  dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu  dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus

Para ibu menghadapi banyak tantangan setiap harinya dari banyak tekanan yang dunia ini tawarkan. Sungguh sulit memastikan seluruh kebutuhan spiritual, fisik, dan emosional dari anak-anaknya terpenuhi.

Pada akhir dari hari, ibu bisa lelah. Tantangan selalu ada untuk menggali jauh lebih dalam hati mereka dan menerapkan Firman Tuhan untuk setiap situasi kehidupan. Kebenarannya adalah bahwa iman kita kepada Tuhan secara terus menerus akan menjadi kekuatan kita selama masa sulit.

Kita mengirim anak-anak kecil kita ke sekolah dan ibu-ibu langsung bekerja. Telah dikatakan berkali-kali sebelumnya, "Pekerjaan seorang ibu tak pernah selesai." Antara piring, binatu, membersihkan debu, menyedot debu, mengerjakan PR bersama anak-anak, daftar tersebut terus berjalan. Hal ini akhirnya yang memampukan kita mengelola isu-isu yang ada dari hari ke hari dan juga memfokuskan kita untuk melatih anak-anak kita di dalam kasih Tuhan juga. Sebagai ibu kita harus terus melanjutkan memodelkan nilai-nilai Ilahi yang kita ingin mereka pelajari.

Sebagaimana anak-anak kita melihat ibu yang yang saleh bersandar pada Tuhan, mereka juga akan memahami bahwa gaya hidup berseru kepada Allah, sambil percaya kepada-Nya, adalah satu-satunya cara untuk melangkah.

II Timotius 1:5, berkata “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Hanya saja kenyataannya adalah bahwa ada sejumlah ibu yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Banyak dari mereka yang adalah ibu tunggal yang harus membuat situasi normal setiap hari dan bergumul dengan persoalan keuangan keluarga yang harus mereka cukupkan.

Kabar Baiknya adalah Tuhan selalu mendengarkan dan menantikan Anda untuk memanggil-Nya. Dia ada untuk mendengarkan jeritan hati Anda. Anda hanya perlu untuk memercayai bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah mati menjadi pengganti dosa Anda dan meminta-Nya untuk mengampuni Anda. Undang Tuhan masuk ke dalam kehidupan Anda dan temukan gereja sebagai tempat beribadah Anda dengan anak-anak Anda.

Karena begitu besar kasih  Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya  kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.  Yohanes 3:16

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa. (Roma 5:8)

Pilihan kini ada di tangan Anda. Namun percayalah, berkat-berkat Allah bisa menjadi milik Anda juga. Martha Noebel

Anda Membutuhkan Tuhan untuk bisa menjadi Ibu yang terbaik bagi keluarga Anda, tidak bisa tidak.

Ikuti Kami