Percaya Diri Menggunakan Kuasa Tuhan
Kalangan Sendiri

Percaya Diri Menggunakan Kuasa Tuhan

Lori Official Writer
      6472

1 Raja-Raja 17: 19

Kata Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat tidurnya.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu30[/kitab]; [kitab]ITesa2[/kitab]; [kitab]Yesay13-14[/kitab]

Seorang ibu berdiri di sana, air mata mengalir di wajahnya sembari merangkul tubuh putranya dalam pelukan. Dan di waktu yang tepat, Elia mengulurkan tangannya dan berkata ‘Berikan dia padaku.” Bagi seorang ibu yang baru saja kehilangan anaknya, masa itu pasti sangat berat dan menyedihkan. Dia masih memegangi tubuh putranya yang sudah lemas tak bernyawa. Dan Elia hanya berkata, ‘Berikan dia padaku”.

Ada sesuatu yang sangat mengesankan di sana. Ketenangan Elia. Bagaimanapun dia tahu tak ada hal yang bisa dia katakan untuk menghibur sang ibu yang berduka itu. Tidak ada kata-kata penyejuk jiwa yang bisa dia sampaikan. Lebih baik dia tidak mengatakan apa-apa. Dia tidak menyampaikan ungkapan bela sungkawa. Atau mengucapkan terima kasih karena telah berhutang budi kepada wanita tersebut atau juga menyalahkan wanita itu atas kematian putranya. Dia hanya meminta agar tubuh anak tak bernyawa itu diserahkan kepadanya.

Seperti telah kita ketahui bersama, Elia adalah hamba yang taat kepada perintah Tuhan. Dia taat saat disuruh pergi kepada Ahab dan bersembunyi di Kerit. Dia juga taat dipimpin Tuhan dalam perjalanannya dari Kerit menuju Sarfat. Dia sudah melakukan seperti apa yang Tuhan perintahkan. Dia mempercayai Allah, dan sekarang dia apakah dia harus menyalahkan wanita itu?

Kadang kala, Tuhan memang sengaja menempatkan kita di satu situasi, dan kemudian menekan kita sampai kita berpikir, bahwa dalam situasi itulah kedaulatan-Nya bekerja. Dalam situasi mendesak, seringnya kita semakin dekat kepada-Nya dan bahkan begitu dekat. Kita mungkin tidak menyadari bagaimana hal itu bisa terjadi, tetapi lewat ujian demi ujian, kita dibawa mencapai puncak.

Dalam situasi mendesak itulah Elia tidak pernah goyah. Dia berdiri teguh dan diam dibalik tirai-Nya Allah. Dia memakai iman percaya-Nya dan dengan percaya diri menggunakan kuasa dari Tuhan. Itulah bentuk kerendahan hati yang terbaik dari apapun.

Elia tidak mempertanyakan musibah itu kepada Tuhan. Dia tidak merasa hancur hati. Dia tidak kehilangan kontrol. Dia tidak berdebat dengan wanita itu. Dia hanya mengatakan satu kalimat dengan penuh kasih sayang dan ketenangan, “Berikan dia kepadaku.”

Saat ini, di dalam hidup kita, Tuhan juga menginginkan hal yang sama. Dia ingin kita berdiri teguh dan percaya diri menggunakan kuasa yang sudah diberikan-Nya bagi kita. Jadi, situasi apapun yang Anda atau orang lain yang Anda temui hari ini, andalkanlah Tuhan. Pakailah kuasa-Nya karena Anda sudah memilikinya. – Charles R. Swindoll

 

Berdirilah teguh dengan iman dihadapan Tuhan, yakini kuasa-Nya  karena itulah kerendahan hati terbaik dari apapun

Ikuti Kami