Efesus 6:4
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu25[/kitab] ; [kitab]Matiu25[/kitab] ; [kitab]IITaw27-28[/kitab]
Putra saya, Daniel, akan memasuki tahun pertama di sekolah menengah atas. Kami sedang mencari informasi beasiswa dan kampus untuk dia. Ini adalah waktu yang menyenangkan bagi keluarga kami. Ada begitu banyak pertanyaan yang muncul dan tak terhindarkan saya bertanya-tanya ketika anak saya itu berbagi tentang targetnya dalam hidup ini, apa yang ingin Tuhan lakukan melalui hidupnya?
Saya berdoa agar Tuhan menunjukkan kepada putraku itu apa yang Dia inginkan atas hidupnya. Saat saya mendengarkan Daniel bicara pilihan hidupnya, saya berharap dia berbicara apa yang saya rasa Tuhan mau untuk dia. Saya menjelaskan kepadanya bahwa dia butuh bertanya kepada Tuhan, apa pendapat-Nya. Saya katakan kepadanya bahwa Tuhan punya rencana atas hidupnya dan mendorongnya untuk bertanya kepada Tuhan. Saya berjanji kepadanya bahwa Tuhan akan menjawab pertanyaannya tentang tujuan hidupnya.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. ~ Yeremia 29:11
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. ~ Mazmur 19:21
Paginya saya antar dia ke sekolah. Kami tidak membahas isu ini sama sekali pagi itu. Ketika dia keluar dari mobil, dia berhenti dan menengok kepada saya dan berkata bahwa dia belum mendapatkan jawaban dari Tuhan. Saya terkejut! Dia telah berdoa dan secara aktif mencari jawaban dari Tuhan. Saya sangat bersemangat. Saya meminta agar dia memberi Tuhan sedikit waktu lagi. Kemudian saya berdoa, "Tuhan tolong jawab dia."
Sebulan kemudian, saya sedang mengisi informasi tentang kampus pilihannya ketika saya menjabarkan pilihan hidup yang bisa ia pilih. Saya sebuatkan arsitek, bisnis administrasi, dll; ketika tiba-tiba saya mendengar dia meminta agar membuang arsitek dari daftar pilihannya. Saya terdiam. Saya tidak percaya apa yang saya dengar. Saya tanya apakah dia tidak ingin mengubah keputusannya. Dia memberitahu saya bahwa Tuhan telah bicara kepadanya. Saya begitu bersemangat dan tidak bisa mempercayainya. Kemudian kata-kata yang saya ingin keluar dari mulutnya terucap. Dia berkata bahwa apa yang ingin dia kerjakan bukanlah pilihan utamanya dan dia telah mendengar apa yang Tuhan katakan. Tuhan mau ia menjadi seorang pengkotbah.
Itulah yang saya rasa adalah panggilan Tuhan atas hidupnya. Saya merasakannya sepanjang hidupnya. Tidak pernah ada tanda-tanda hal itu akan terjadi dan sekarang, saya terkejut hal itu terjadi.
Jadi siapa bilang Tuhan tidak bisa bicara dengan anak-anak remaja? Tuhan bicara kepada mereka! Dia bicara kepada anak saya. Dia menunjukkan rencana-Nya kepadanya secara pribadi. Dia akan memimpin Saat Teduh minggu ini di pertemuan anak-anak muda. Dia masih harus melalui jalan yang panjang ke depan.
Tuhan ingin bicara dengan anak-anak kita. dia ingin menuangkan isi hati-Nya kepada mereka saat mereka mencari kehendak-Nya. Daniel masih anak saya yang masih muda, besar, kuat dan senang mengganggu adiknya (kami masih berusaha untuk mengatasinya). Tetapi dia tahu dia harus membuat keputusan dan seseorang yang lebih besar dari dirinya secara aktif mengambil bagian dalam hidupnya.
Mari berdoa bagi anak-anak kita. Mari kita dorong anak-anak remaja kita untuk mencari Tuhan atas setiap pilihan yang mereka buat. Tuhan akan menjawab mereka. Tidak pernah ada kata terlalu awal atau terlambat untuk hal ini dan ini selalu merupakan hal terbaik yang dilakukan.