Memanipulasi Diri Demi Tanda ‘Like’
Kalangan Sendiri

Memanipulasi Diri Demi Tanda ‘Like’

Lori Official Writer
      7247

Efesus 1: 4

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia di jadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu10[/kitab]; [kitab]Matiu10[/kitab]; [kitab]IITaw22[/kitab]

Sebagai masyarakat yang hidup di tengah budaya online, kita tentu saja bisa merasakan bagaimana orang-orang yang bergelut di dalamnya berlomba-lomba mendapatkan pengakuan dan penerimaan dari orang lain. Semua orang berusaha menampilkan sesuatu yang lebih dari dirinya di muka publik dan berharap mendapatkan penerimaan baik dari teman-temannya, atau bahkan lawan jenis. Internet telah membuat setiap orang terobsesi menampilkan manipulasi dirinya demi mendapatkan banyak pujian atau komentar.

Namun ketika mereka tidak mendapatkan banyak pujian dan komentar, mereka mulai meragukan gambaran dirinya. Lalu mulai bertanya-tanya dengan penuh kesedihan, “Haruskah aku menghapus gambar instagramku? Aku hanya mendapat 12 likes saja selama lima menit pertama” Hampir semua pengguna aktif media sosial mengalami kegalauan ketika postingannya tidak mendapat banyak ‘like’ atau ‘komentar’.

Kita seringkali bertindak seperti itu bukan? Mulai meragukan gambar diri dan cenderung membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang postingannya mendapat lebih banyak like, komentar dan banyak pengikut. Kita mulai bergumam: Sempurna sekali dia; Sempurna sekali suaminya; Hidupnya begitu sempurna, tak heran dia mendapat banyak ‘like’ dalam setiap postingannya.

Kenyataannya adalah, di balik semua gambar-gambar itu, ada sebuah kenyataan pahit.  Kecantikan dan kesempurnaan itu bisa saja dimanipulasi. Bahkan, wanita-wanita yang kita pikir memiliki segalanya dan mendapatkan banyak ‘like’, mungkin sedang bersembunyi dari sakit penyakit dan kebutuhan yang belum terpenuhi demi bisa diterima, dicintai, dihargai dan dianggap sebagai orang berada.

Kita tidak harus memanipulasi diri kita untuk mendapatkan semua itu. Dalam Efesus 1: 4, Paulus  berkata, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia di jadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Dia meyakinkan kita bahwa Yesus Kristus sudah memilih kita dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya.

Berapapun usia kita, baik 9 atau 99 tahun, kita semua ingin merasa diterima, dicintai, dihargai dan disukai. Mungkin Anda begitu lama menunggu mendapatkan penerimaan dan kasih sayang dari suami, anak, teman atau komunitas Anda. Mungkin Anda juga kadang kala bertanya apakah Anda sudah cukup layak.  Atau ada masa-masa ketika Anda kehilangan fokus tentang segala hal unik dan luar biasa yang Anda miliki dan memandang bahwa orang lain jauh lebih ‘dicintai’ daripada Anda sendiri. Sudah saatnya mengetahui kebenaran firman Tuhan ini, bahwa setiap kita tidak hanya dipilih Allah sejak semula, tetapi kita juga diberkati, diterima, diampuni dan ditebus. Dan itu adalah tanda ‘like’ yang melebihi dari apapun yang perlu Anda dapatkan.


Tuhan telah memilih kita sejak semula untuk menjadi anak-anak yang dikasihi-Nya, itu adalah satu-satunya tanda ‘like’ yang perlu kita dapatkan

 

Ikuti Kami