Tujuh Puluh Kali Tujuh Kali
Kalangan Sendiri

Tujuh Puluh Kali Tujuh Kali

Lori Official Writer
      7877

Matius 18: 22

Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

 

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu6[/kitab]; [kitab]Matiu6[/kitab]; [kitab]IIRaj3-4[/kitab]

Tahukah Anda berapa kali kita harus mengampuni? Pertanyaan yang sama ini diajukan oleh Petrus kepada Tuhan Yesus. Bukan tujuh kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh kali. Dengan kata lain, kita harus belajar untuk mengampuni seumur hidup kita. Seperti halnya Tuhan telah mengampuni kita, kita juga harus mengampuni sesama kita.

Edith Taylor adalah seorang yang murah hati dalam mengampuni. Edith dan Carl telah menikah puluhan tahun. Mereka saling mengasihi dan setiap minggu mereka pergi ke gereja bersama. Suatu hari, Carl dikirim ke Jepang oleh perusahaannya. Edith tidak dapat ikut. Mereka begitu sedih harus berpisah. Mereka saling menyurati. Tetapi semakin lama, surat dari Jepang semakin jarang datang. Edith berpikir Carl sedang sibuk.

Sementara itu, Edith mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah di tepi pantai untuk menyambut kedatangan Carl. Suatu hari sepucuk surat datang kepada Edith. Sebuah surat dari Carl berisi permohonan cerai sebab ia telah jatuh cinta kepada seorang gadis Jepang. Aiko, yang sedang mengandung.

Walaupun hatinya hancur, Edith tetap mengasihi Carl dan tetap membalas suratnya. Ia mengirimkan hadiah-hadiah untuk anak-anak Carl. Suatu hari, Carl menulis surat kepada Edith bahwa ia menderita kanker yang fatal. Carl khawatir dengan masa depan istri dan anaknya. Edith bergumul. Ia sungguh mengasihi Carl dan ia memutuskan untuk mendatangkan kedua anak Carl ke Amerika. Edith berusaha sekuat tenaga untuk memelihara kedua anak yang masih kecil itu. Tetapi, suatu hari ia jatuh sakit karena bekerja terlalu keras. Akhirnya, ia memutuskan untuk mendatangkan ibu dari anak itu.

Ketika bertemu di bandara, Edith dan Aiko berpelukan dan menangis. Edith berdoa kepada Tuhan agar ia dapat mengasihi Aiko dan menyambutnya sebagai bagian dari Carl, yang amat dikasihinya. Kedua ibu ini tinggal bersama dengan dua anak. Edith memutuskan untuk menyekolahkan Aiko dan mereka berencana suatu hari nanti akan membeli sebuah rumah.

Seperti halnya kasih Edith yang tidak pernah meninggalkan Carl, terlebih lagi kasih Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kasih-Nya cukup untuk mengampuni segala kesalahan kita.

 

Seperti halnya Tuhan telah mengampuni kita dengan kasih yang tak terhingga, kita juga harus mengampuni sesama kita

Ikuti Kami