Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 143; Yohanes 3; 2 Samuel 13-14
Tahukah Anda bagaimana cara orang membuat cangkul, sabit dan parang? Ternyata, untuk membuat satu cangkul saja dibutuhkan tiga tenaga yang kuat untuk menempa sebuah lempengan besi. Tukang pandai besi harus membakar besi itu sampai merah dan menempanya dengan palu yang juga terbuat dari besi. Dengan cara berulang-ulang seperti itu, yaitu dibakar, ditempa, dibakar, ditempa... lambat laun besi itu akan berubah bentuk menjadi alat yang berguna.
Kitab Amsal menggunakan proses penempaan besi tersebut untuk menggambarkan proses penajaman manusia. Manusia akan mampu berpikir kritis apabila mereka diasah atau ditempa. Caranya berbicara secara terus terang. Keterusterangan dapat membantu kita melihat dunia melalui mata yang berbeda. Kadang kejujuran kita membuat rasa sakit, tidak nyaman, dan membuat orang lain berpikir ulang. Namun, hal itu akan lebih baik daripada kita diam dan membiarkan orang lain dalam kebodohannya. Amsal katakan, "Lebih baik teguran nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah" (Amsal 27:5-6).
Sekarang bagaimana respons Anda ketika ada orang berterus terang menyatakan kekeliruan Anda? Apakah Anda merasa terganggu dan mulai berpikir dengan masalah tersebut? Jika ya, bersyukurlah karena melalui pengalaman itu Anda akan semakin tajam dalam berpikir.
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.