Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 138; 2 Korintus 11; 2 Samuel 3-4
Orang Jawa itu konon, kalau "dipangku" akan mati. Konon pula, strategi itulah yang dilakukan penjajah untuk menaklukkan orang Jawa. Dipangku, diberi kedudukan, diberi kenyamanan, sehingga mereka bertekuk lutut. Konon, ilmu itu ditimba dari tulisan hanacaraka. Abjad Jawa ini, yang masing-masing karakter dibaca sebagai salah satu suku kata, bila diberi tanda baca "pangku" akan menjadi huruf mati.
Kedudukan, kenyamanan hidup, memang bisa melenakan. Kecenderungan ini rasanya bukan hanya menghinggapi orang Jawa, tapi kita semua tidak terkecuali. Mungkin Anda masih ingat kata-kata iklan sebuah produk furnitur, "Kalau sudah duduk, lupa berdiri!"
Tuhan Yesus tentu mengenali kecenderungan ini. Ia tidak menjanjikan "kenyamanan" seperti yang kita bayangkan. Rumah kehidupan kita di dunia ini akan teap dilanda hujan, banjir, dan badai. Lebih jauh lagi, kita didorong untuk bersukacita sewaktu pencobaan datang. Bila kita menanggapinya dengan benar, iman kita akan semakin dikuatkan melalui semua tantangan tersebut. Banyak Mazmur yang dilahirkan di tengah masa sulit. Sebagian besar surat Paulus ditulis di dalam penjara. Tokoh-tokoh besar yang tercatat oleh sejarah juga dikenang karena kegigihan mereka mengatasi rintangan hidup. Jadi, bila kehidupan Anda sudah serba nyaman, tampaknya Anda mesti waspada.
Orang yang nyaman adalah orang yang paling susah diajak untuk maju.