Mengasihi Tuhan dan Sesama
Kalangan Sendiri

Mengasihi Tuhan dan Sesama

Riris Neil Yulinar Pakpahan Contributor
      2208

1 Yohanes 4:21

“Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah ia harus juga mengasihi saudaranya.”

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 13; Matius 13; Kejadian 25-26

Di tempat tinggal saya yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen, seringkali kekristenan sepertinya tercoreng dengan adanya perkelahian, bahkan pembunuhan yang dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai orang Kristen.

Pesta pora dengan minuman keras merupakan salah satu pemicu terjadinya hal-hal tersebut. Seringkali orang Kristen menjadi batu sandungan saat tidak mampu menunjukkan kasihnya pada sesama. Seseorang yang mungkin baru mengenal Yesus, bisa saja kembali kepada keyakinan lamanya saat ia bertemu dengan orang Kristen yang tidak memiliki kasih.

Kasih bisa diwujudkan melalui hal-hal sepele seperti ucapan dan tindakan kita sehari-hari. Ucapan yang membangun iman Kristen menjadi sesuatu yang sia-sia ketika perbuatan kita tidak mencerminkan ucapan yang sudah diucapkan setiap hari.

Perintah untuk mengasihi manusia menjadi sulit, saat nalar kita menimbang-nimbang untuk bisa melakukannya. Mengasihi manusia selalu diikuti dengan perhitungan-perhitungan tentang apa yang sudah orang lain lakukan terhadap kita. Kepahitan, amarah dan benci mengimbangi kita untuk bisa mengasihi dengan tulus. Namun sebaliknya pemberian-pemberian baik berupa materi maupun perhatian, mampu membuat kita membalasnya dengan hal yang sama.

Hari ini sekali lagi kita belajar untuk bisa mengasihi Allah dengan tulus melalui mengasihi sesama dengan cara melakukan pengampunan secara total. Mengampuni secara total dibarengi dengan melupakan secara total juga.

Ingatlah bahwa Allah sudah mengampuni, melupakan, dan mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib. Artinya, pengampunann yang diberikan adalah pengampunan tanpa batas yang dibarengi dengan kasih yang juga tanpa batas.

Pengampunan yang diberikan adalah pengampunan yang cuma-cuma seperti yang dijelaskan dalam Matius 10:8, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

Saat orang Kristen dikaitkan dengan kata KASIH, itu artinya kekristenan tidak bisa dipisahkan dengan kasih, karena Allah kita adalah Allah yang penuh kasih. Jika dalam hati kita tidak ada rasa kasih, baik terhadap Tuhan dan sesama, maka dipastikan ada yang salah dalam hal kita mengikut Tuhan. Alkitab dengan jelas mengatakan saat kita mengasihi Allah, maka Ia sudah terlebih dahulu mengasihi kita.

Kasih kepada Allah akan menjadi sia-sia saat kita tidak mampu mengasihi manusia. Kasih Allah harusnya memotivasi kita untuk mampu mengasihi manusia juga. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Lukas 10:27)

Ikuti Kami