Pengharapan Yang Tidak Mengecewakan
Kalangan Sendiri

Pengharapan Yang Tidak Mengecewakan

Hilda Tri Lestari Contributor
      6119

Roma 5:5

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 4; Matius 4; Kejadian 7-8

Pengharapan membuat kita percaya akan apa yang Tuhan janjikan dalam setiap kehidupan kita seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 9:10, “Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.”

Apapun yang kita perbuat, semuanya harus kita taruh dalam pengharapan yang benar dalam Tuhan. Ketika kita melakukan segala sesuatu tanpa ada pengharapan di dalamnya, maka sesungguhnya kita seperti orang yang menjaring angin.

Pengharapan adalah sesuatu yang belum kita lihat seperti kitab Roma 8:24-25 berkata, “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.”

Dengan berpengharapan teguh kepada Tuhan, kita akan menjadi orang-orang yang tekun dan tahan uji seperti yang dikatakan dalam Roma 5:4, “Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Seperti Abraham, sekalipun tak ada dasar dia berharap, ia tetap berharap.

Pengharapan itu seperti sauh (jangkar), ia tidak akan goyah meskipun keadaan sekitar kita terombang-ambing pengharapan membuat kita tetap pada iman kita, Ibrani 6:19 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, Pada siapakah kita harus menaruh pengharapan?”

Yeremia 17:5-8 jelas berkata, “Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

Disini sangat jelas apa yang dikatakan Tuhan kepada kita, umat-Nya. Janganlah kita berharap kepada manusia, tetapi pengharapan kita harus pada Tuhan!

Saudara-saudara, mungkin saat-saat ini kita adalah orang-orang yang berhenti berharap. Mungkin karena keadaan kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau alasan lain. Tetaplah berharap dan percayalah pengharapan kita pada-Nya tak akan pernah sia-sia, tekunlah dan jadilah tahan uji!

Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Kami