Akses Untuk Mengungkap Hal-hal Rahasia di Dalam Hati Tuhan
Kalangan Sendiri

Akses Untuk Mengungkap Hal-hal Rahasia di Dalam Hati Tuhan

Lori Official Writer
      2667

Ulangan 29: 29

Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 103; Lukas 15; Yosua 17-18

Tanggung jawab dan akuntabilitas bukanlah kata yang paling populer dalam kamus kita, bukan?

Namun masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab atas peran yang kita mainkan dalam kehidupan ini, baik di keluarga hingga pekerjaan kita.

Tapi Tuhan tidak hanya peduli dengan hal itu. Alkitab menyampaikan bahwa kita juga akan diminta pertanggungjawaban dari setiap keputusan-keputusan yang kita ambil dalam hidup.

“Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” (Roma 14: 12)

Apakah ini menakutkan? Menurut saya bisa saja menakutkan jika Anda tidak mengenal Tuhan dan isi hati-Nya. Tapi saya tidak percaya jika Tuhan menghendaki kita hidup dalam rasa takut. Saya percaya pertanggungjawaban kita didasarkan kepada pemahaman dan pewahyuan. Dengan kata lain, ada hal-hal tersembunyi yang hanya Tuhan saja yang mengetahuinya, tetapi ada juga hal-hal yang sudah Dia pilih untuk diungkapkan kepada kita sehingga kita bisa melaksanakan rencana-Nya di tengah dunia ini. Dan semakin kita mengerti (semakin banyak hal-hal tersembunyi yang terungkap), semakin banyak yang bisa kita capai dan lindungi.

Dunia ini penuh dengan orang-orang yang tidak mengenal isi hati dan kehendak Tuhan. Hal ini menjadi alasan kenapa dunia dipenuhi dengan banyak sekali kekacauan, kehancuran, kebingungan dan kejahatan. Di mana ketidaktahuan berkuasa, maka si musuh pun akan semakin leluasa. 

Kata ‘ketidaktahuan’ memiliki dua makna dasar. Salah satunya diartikan sebagai ‘kurangnya pengetahuan’. Sindiran lainnya adalah mengabaikan sesuatu. Misalnya, saya tidak tahu bagaimana cara memperbaiki mobil yang rusak. Tetapi saya juga memilih untuk mengabaikan kemungkinan untuk mempelajari caranya, saya tidak tertarik menguasai pengetahuan teknis itu!

 

Baca Juga:

Kerinduan Ingin Selalu Dekat Dengan Tuhan

Dipersiapkan Tuhan Untuk Mengikuti Rencana-Nya

 

Dan meskipun pilihan saya untuk tetap mengabaikan mobil tampaknya bukan masalah, namun prinsip yang sama tidak bisa diterapkan untuk hal-hal rohani. Ketidaktahuan bukanlah kebahagiaan. Ketidaktahuan dalam hal rohani itu sangat berbahaya.

“…supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.” (2 Korintus 2: 11)

Satu terjemahan berkata bahwa kita perlu waspada terhadap rencana si jahat supaya dia tidak termakan kebohongannya. Dan inilah alasan kenapa Tuhan mau mengungkapkan kebenaran kepada anak-anak-Nya dan juga keturunan mereka. Tuhan tidak mau kita bodoh, diakal-akali atau ditipu. Pengetahuan dan pewahyuan sangat membantu kehidupan, secara alamiah dan juga spiritual. 

“Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini." (Ulangan 29: 29)

Dengan kata lain, kita bertanggung jawab untuk belajar mencari dan berpegang teguh. Saya tidak berpikir akan baik-baik saja sepanjang hidup saya untuk mengatakan ini, “Oh, aku hanya tidak tahu.” Atau “Oh, aku memang tidak peduli dengan dorongan untuk belajar.”

Jangan salah paham, Tuhan itu penyayang dan penuh kasih karunia. Tetapi ada alasan kenapa Dia ingin mengungkapkan sesuatu kepada kita. Seluruh generasi bisa diubah dengan satu dan lain cara melalui pengetahuan kita dan melalui apa yang kita lakukan dengan pengetahuan itu.

Bisakah Anda membayangkan bagaimana perasaan Tuhan saat Dia melihat anak-anak-Nya terluka, tersesat dan bingung, saat Dia memberikan pertolongan melalui firman-Nya. Alkitab adalah sumber pewahyuan kita. Dan di samping itu, Tuhan sudah memberi kita Roh Kudus, yang namanya disebut ‘penolong’.

Kita bertanggung jawab, tetapi kita tetap dibantu. Saya berdoa supaya kita merasakan tanggung jawab dan menganggapnya serius. Tetapi saya juga berdoa supaya Anda menemukan sukacita yang besar dalam penemuan ini. Seperti yang dikatakan oleh pemazmur sendiri. 

“Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.” (Mazmur 119: 162)

 

 

Hak cipta Daphne Delay, diambil dari renungan CBN

Ikuti Kami