Meskipun Musuh Kita Kejam, Kita Tidak Perlu Takut
Kalangan Sendiri

Meskipun Musuh Kita Kejam, Kita Tidak Perlu Takut

Claudia Jessica Official Writer
      2737

1 Petrus 5:8-9

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 115; 2 Petrus 2; Yehezkiel 36-37

Saya dan suami membesarkan kedua putri kami untuk mengasihi Tuhan dan saya yakin mereka menikah dengan pria Kristen yang bertanggungjawab dan mereka akan hidup bahagia. Saya berpikir anak-anak saya tidak akan mengalami perceraian. Namun seiring berjalannya waktu, pernikahan mereka mengalami masalah besar dan kedua putri saya mengalami kehancuran yang memilukan karena perceraian. Emosi saya tidak stabil. Apa yang selama ini saya yakini tidak akan pernah terjadi, justru menjadi kenyataan.

Berapa banyak dari kita yang yakin atas peristiwa tertentu tidak akan pernah terjadi pada orang yang kita cintai? Misalnya seperti kecanduan pornografi, atau narkoba, pelecehan seksual, perceraian, perselingkuhan, penyakit berbahaya, dan masih banyak hal lainnya. Masih banyak lagi daftar yang tidak bisa kita harapkan akan terjadi kepada keluarga kita, namun hal itu terjadi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hal di atas bisa terjadi. Namun saya ingin menarik perhatian kita pada satu hal secara khusus. Kita terlibat dalam peperangan rohani. Ini bukan fantasi atau imajinasi orang-orang fanatik. Ini adalah kenyataan.

Efesus 6: 12 “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

Musuh kita, setan serta para malaikatnya, lebih licik dan kuat daripada kita dan mereka memiliki satu rencana yaitu, kehancuran. Setan keluar untuk menghancurkan kesaksian, pernikahan, keluarga, gereja, serta kehidupan. Untuk mencapai rencananya, dia memasang jebakan, menunggu kesempatan yang sempurna untuk memangsa kelemahan dan titik buta kita.

Kita sering kali terlalu sibuk dan abai dengan kehidupan. Ketika hal ini terjadi, dan kita menjadi lengah, musuh memiliki kesempatan lewat pintu yang terbuka untuk menyerang kita. Akibatnya, hidup kita bisa berubah secara tidak terduga dan kita mengalami seperti yang Pertus alami, “tidak pernah” yang menjadi kenyataan. Kita bukanlah tandingan bagi diri kita sendiri.

Kabar baiknya, kita tidak harus bergantung pada diri kita sendiri. Karena kita memiliki Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala tuan (Yakobus 4: 6-8).

Tuhan menyediakan perlengkapan senjata rohani yang kita butuhkan dan memberi senjata yang dapat mengalahkan apapun yang dilempar oleh musuh kita. Senjata ini adalah Firman Tuhan dan kita perlu memilikinya di dalam hati dan pikiran kitas (Efesus 6: 13-17).

Meskipun musuh kita kejam, kita tidak perlu takut. Penting bagi kita untuk menghadapi pertempuran dengan serius, dan jangan pernah lupa bahwa kita memiliki musuh dan belajar untuk mengenakan perlengkapan senjata rohani kita setiap hari. Saat pengangkatan semakin dekat, musuh kita semakin kuat. Semoga kita mengindahkan peringatan Petrus kepada kita yang dituliskan dalam 1 Petrus 5: 8-9:

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”

Mari kita klaim kemenangan yang telah menjadi miliki kita (Roma 8:37).

 

Hak Cipta © Sandra Hastings, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami