Menikmati Hidup untuk Meraih Sukacita
Kalangan Sendiri

Menikmati Hidup untuk Meraih Sukacita

Claudia Jessica Official Writer
      3134

Yohanes 10: 10

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 10; Matius 10; 2 Tawarikh 22

Suatu ketika saya pergi memancing bersama cucu-cucu saya dan kedua orangtua mereka. Saya duduk bersama putri saya dan melihat kedua cucu saya, Deacon dan adiknya Eden memancing bersama ayahnya. Tak lama kemudian, terdengar suara kegembiraan dari kedua cucu saya. Eden yang biasanya lebih pendiam dari kakaknya, kini tampak kegirangan mendapatkan ikan dari pancingannya.

Itu adalah tangkapan pertamanya! Terlihat seekor ikan hidup yang menggeliat di ujung tali pancingnya. Ketika saya melihat wajah Eden yang kegirangan, saya teringat kembali masa kanak-kanak saya saat musim panas. Setiap hari hari mengungkapkan penemuan baru yang menakjubkan.

Saya bertanya-tanya: Kapan kita berhenti memandang setiap hari dengan antisipasi yang kurang menyenangkan? Mengapa kita menolak untuk bersemangat tentang kehidupan? Mungkin tahun-tahun remaja kita merasa tertekan oleh teman sebaya yang mengubah kita. Mungkin kita menyembunyikan emosi kita karena dunia memberi tahu bahwa kita terlalu sederhana untuk percaya pada sesuatu yang baru di dunia. Mungkin kita membiarkan kekecewaan dan masalah yang kita hadapi merampas harapan kita.

Ketika kita membiarkan kebosanan atau sinisme menjadi mode bawaan, kita tidak mengalami hidup berkelimpahan seperti yang Yesus maksud. Pertimbangkan apa yang Yesus katakan dalam Matius 19: 14 "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

Yesus ingin semua anak-Nya, tua maupun muda untuk menikmati hidup. Dan ketika kita menunjukkan sukacita, kita telah melayani sebagai saksi bagi Dia dan hidup dalam kelimpahan yang Dia berikan (Yoh. 10: 10).

Sukacita adalah tanggapan terhadap karunia Allah dan siapa kita di dalam Dia. Tidak sulit untuk menemukan dan mengekspresikan kegembiraan.

- Kita mulai dengan mengingat setiap hari baru adalah pemberian Tuhan.

- Berterimakasih atas pemberian ini.

- Membuka mata dan melihat tanda-tabda kasih Tuhan di sekitar kira.

- Seperti anak-anak, kita memuji-muji Tuhan.

“Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!” - Mazmur 118:24.

Terima kasih Tuhan, untuk hari baru yang Engkau ciptakan. Jadikan mata dan hatiku seperti mata anak kecil. Bantu saya melihat banyak alasan mengapa saya harus bersukacita dan bergembira. Dan ingatkan saya untuk tidak menyembunyikan kegembiraan saya. Karena dengan membagikannya kepada orang lain, saya menunjukkan kepada mereka bahwa Engkau hidup. Amin.

 

Hak cipta oleh Candyce Carden. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami