Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11
Steve Thompson dalam penelitian ilmiahnya mengindikasikan bahwa cara kita dilahirkan dapat mempengaruhi seluruh hidup kita. Kelahiran baru yang 'mudah' mengatakan "datanglah kepada Yesus dan Dia akan menyelamatkan Anda dari semua masalah Anda". 'Kemudahan' ini membuat banyak orang Kristen kecanduan obat bius rohani, doktrin yang membuat kita merasa nyaman, padahal sebenarnya kita sedang melarikan diri dari kenyataan. Kita datang kepada-Nya tidak lagi untuk diselamatkan dari dosa kita dan untuk memasuki kehidupan pemuridan yang radikal dan penyangkalan diri.
Karena sesungguhnya mengikut Yesus tidak akan membebaskan kita dari semua masalah kita - kita bahkan akan menghadapi masalah yang lebih besar yang dapat merenggut nyawa kita! Yesus datang bukan untuk melepaskan kita dari masalah atau persoalan, melainkan dari diri kita sendiri! Yesus datang bukan untuk mengubah keadaan kita - Dia datang untuk mengubah kita! Yesus tidak datang dengan topi di tangan meminta-minta agar manusia 'menerima Dia'. Yesus memanggil manusia untuk datang kepada-Nya dengan cara yang sama Dia memanggil mereka ketika Dia masih hidup di bumi ini. Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya, panggilan itu merupakan komitmen total. Mereka harus bersedia meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Dia, begitu pula berlaku bagi kita saat ini. Apabila Dia bukan Tuhan dari semua aspek dalam hidup kita, Dia sama sekali bukan Tuhan kita. Inilah pemuridan yang sejati.
Jika kita memodifikasi berita salib agar membuatnya dapat diterima, maka kita menghancurkan kuasanya untuk benar-benar menyelamatkan. Ada banyak 'injil' yang diberitakan saat ini membuat orang merasa aman dalam suatu kondisi rohani padahal sebenarnya kehidupan kekal mereka berada di dalam kekacauan. Mereka yang mengkhotbahkan injil yang digampangkan semacam itu - yang mempromosikan kehidupan Kristen yang begitu mudah, justru mungkin merupakan batu sandungan terbesar saat ini. Sebelum kita dapat mengkhotbahkan berita salib yang sejati, kita harus dilepaskan dari rasa takut akan manusia, dorongan untuk diterima oleh manusia, atau motivasi ingin menerima sesuatu dari mereka.
Apabila kita hidup bersama dengan Kristus, kita tidak bisa dikuasai oleh takut akan manusia, atau oleh dorongan ingin diterima manusia. Apabila kita dikuasai oleh ketakutan dan keinginan tersebut, kita bukanlah hamba Kristus. Kita tidak menyampaikan injil untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk menyenangkan Allah. Sasaran kita bukanlah untuk membuat orang menanggapi pemberitaan kita, melainkan untuk menanggapi injil Yesus Kristus yang murni. Hanya jika kita hidup dengan cara ini, kita benar-benar hidup di bawah ketuhanan-Nya, dan hanya pada saat itulah pemberitaan kita benar.
Mengikut Yesus dan menjadi murid sejati bicara tentang totalitas. Jika Dia bukan Tuhan atas semua aspek dalam kehidupan kita, Dia sama sekali bukan Tuhan kita.