Galatia 6:1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 144; Yohanes 4; 2 Samuel 15-16
Tuhan tidak ingin anggota tubuh-Nya hidup terisolasi; Ia ingin agar orang percaya hidup dan berfungsi sebagai sebuah keluarga yang saling mengasihi dan saling mempedulikan satu sama lain. Salah satu tanggung jawab kita sebagai bagian dari keluarga Allah adalah mendampingi saudara-saudara kita yang tersandung jatuh. Paulus secara spesifik menyebut mereka yang jatuh secara “rohani” harus didampingi dengan maksud untuk mengembalikan mereka dalam persekutuan Bapa dan keluarga Allah.
Orang yang “rohani” bukan berarti sekelompok pemimpin yang saleh, melainkan mengacu kepada setiap orang Kristen yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus. Elemen kunci dalam membawa seseorang yang jatuh untuk dipulihkan adalah peneriman dan kasih dari sesama orang percaya.
Roh yang lemah lembut : Ini bukan waktnya kekerasan, marah, penghakiman atau intimidasi. Tujuan kita bukan untuk menyakiti saudara-saudara kita dan membuatnya merasa bersalah, tetapi menunjukkan kasih dan pengampunan Tuhan (2 Korintus 2:5-8).
Roh kerendahan hati : Biasanya saat melihat seseorang jatuh, banyak orang merasa lebih superior dan berpikir “Saya tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama”. Tetapi tidak seorangpun yang kebal dengan pencobaan dan super power sehingga bisa menjamin dirinya tidak mungkin jatuh. Untuk itu kita perlu memiliki roh yang rendah hati, dan daripada menghakimi orang lain, waspadailah area-area kehidupan kita yang lemah.
Roh kasih : Ketika mengasihi sesama, kita akan berbagi beban. Hal ini membuat kita membuat sebuah investasi kekal dengan berbagi waktu, energi, dan doa bagi mereka.
Jadi, sebagai orang percaya kita harus memiliki tiga roh di atas sehingga kita dapat mendamping saudara-saudara kita yang saat ini sedang jatuh tersandung. Mari dengan penuh kasih kita doakan mereka, dan juga memberikan waktu dan hati untuk menguatkan mereka kembali.
Dari pada menghakimi saudara seiman yang jatuh, mari doakan mereka dan berikan waktu dan hati untuk menguatkan mereka.