Saat Badai Menerpa
Kalangan Sendiri

Saat Badai Menerpa

Puji Astuti Official Writer
      5741

Kisah Para Rasul 27:33-34

Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 149; Yohanes 9; 1 Raja-Raja 1-2

Dapatkah Anda bayangkan jika menghadapi badai di tengah lautan selama empat belas hari dengan hampir tidak makan sama sekali? Itulah yang dialami Paulus dan 275 orang lainnya di kapal yang akan membawa Paulu ke Italia untuk menghadap Kaisar Romawi.

Kita mungkin belum pernah mengalami badai di lautan seperti Paulus, namun kita mungkin pernah menghadapi badai kehidupan. Kita menghadapi pertempuran hidup yang panjang dan menguras tenaga, akibatnya kita akan lemah secara fisik, emosional dan juga spiritual. Lalu apa yang harus kita lakukan agar dapat bertahan hidup dan selamat bahkan menjadi pemenang saat menghadapi badai kehidupan seperti itu? Mari kita lihat kembali pada rasul Paulus.

Paulus menyarankan agar semua orang di kapal itu untuk makan, sebelum makan ia mengajak mereka berdoa kepada Sang Kapten Kehidupan, Tuhan pencipta langit dan bumi. Setelah mereka mengucap syukur kepada Allah dituliskan di ayat 36 bahwa hati semua menjadi dikuatkan, lalu mereka makan bersama.

Saat kita menghadapi badai kehidupan, mungkin kita panik, kita tidak bisa tidur, dan kita melupakan untuk memberi makan bukan hanya tubuh kita, tapi juga roh kita. Untuk itu, seburuk apapun keadaannya, berhentilah sebentar dan ambil waktu untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Ijinkan Tuhan untuk mengambil alih kendali kehidupan kita, jadikan Dia sebagai Kapten kapal kehidupan kita. Lalu, berilah makan roh kita dengan firman dan janji-janji Allah. Percayalah seperti yang dikatakan Paulus, kita tidak akan kehilangan sehelai rambutpun karena Tuhan menjaga kita.

Saat badai kehidupan menerpa, jangan biarkan manusia roh Anda kelaparan. Beri waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan.

Ikuti Kami