Keluar Dari Padang Gurun
Kalangan Sendiri

Keluar Dari Padang Gurun

Lestari99 Official Writer
      5857
Bilangan 13:32
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 126; 1 Korintus 14; 1 Samuel 18-19

Bersungut-sungut dan mengeluh adalah alasan utama mengapa angkatan pertama bangsa Israel tidak diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian. Persungutan akan menjauhkan Anda dari janji-janji Allah. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa banyak orang masih belum masuk ke dalam panggilan mereka. Apapun yang Anda keluhkan, sebenarnya Anda mengeluh tentang Tuhan. Jika Anda mengeluh tentang pemimpin di pekerjaan, Anda sedang mengeluh tentang kepemimpinan Tuhan dalam hidup Anda, karena jelas Tuhan yang menempatkan mereka di sana. Apabila Anda mengeluh tentang pasangan hidup, anak-anak Anda atau keadaan-keadaan lain, Anda mengeluh tentang cara Tuhan mengatur hidup Anda. Anda perlu iman untuk menyenangkan Allah, dan menggerakkan Dia, tetapi persungutan adalah musuh iman. Persungutan tidak menggerakkan sesuatu - persungutan justru menghentikannya. Persungutan dapat menjadi musuh yang paling kuat, menghalangi Anda untuk berjalan dalam tujuan Allah bagi hidup Anda.

Selama masa-masa padang gurun, Anda akan dicobai oleh depresi. Jika Anda menyerah kepada depresi atau keraguaan, Anda akan tinggal di padang gurun lebih lama lagi. Depresi adalah dosa karena apa saja yang bukan iman adalah dosa. Depresi tidak memerlukan iman. Anda perlu iman untuk mewarisi janji-janji Allah. Sebagian besar depresi yang manusia derita berakar secara rohani. Kemenangan atas setiap benteng-benteng musuh telah tersedia bagi Anda di kayu salib. Anda jangan cepat puas dengan apapun melebihi kemenangan yang sempurna atas depresi, dan bertekad akan memandang segala situasi dengan iman, bukan keraguan. Jika Anda jenuh dengan padang gurun, tibalah waktunya bagi Anda untuk meninjau ulang janji-janji Allah, dan membesarkan hati Anda dalam kasih setia-Nya.

Pada dasarnya, depresi berasal dari memandang sisi gelap keadaan Anda. Hal ini akan selalu terjadi ketika Anda berhenti memandang melalui mata iman Anda. Depresilah yang menyebabkan sepuluh dari dua belas pengintai yang diutus ke Tanah Perjanjian kembali dengan sebuah "kabar busuk". Perlu dicatat bahwa laporan mereka tentang negeri itu benar adanya, dan pada dasarnya sama dengan laporan yang disampaikan kedua pengintai yang setia, Yosua dan Kaleb. Tetapi, kesepuluh pengintai melihat rintangan-rintangannya terlalu besar untuk mereka atasi, sedangkan Yosua dan Kaleb percaya bahwa mereka dapat mengatasinya karena Allah ada di pihak mereka. Bukan apa yang mereka lihat yang berbeda, melainkan bagaimana mereka memandangnya.

Banyak orang Kristen tidak pernah berjalan dalam janji-janji Allah sebagaimana mereka telah dipanggil, karena mereka jatuh dalam persungutan dan keluh kesah. Lebih menyedihkan lagi, banyak yang menyerah kepada hal itu sesaat sebelum mereka dibebaskan dari padang gurun. Setelah berada di padang gurun sekian lama, pencobaan keraguan menjadi paling hebat. Baiklah Anda bertekad akan tinggal di dalam Dia dalam setiap bidang kehidupan Anda, dan Anda dapat melakukan hal itu dengan bersyukur atas segala sesuatu.

Rasul Paulus berkata bahwa ia mempelajari rahasia mencukupkan diri dalam segala keadaan, baik dalam kekurangan maupun dalam kelimpahan. Anda harus berbuat yang sama. Baiklah Anda bertekad untuk bertumbuh dalam iman, bukan dalam keraguan. Iman ditunjukkan dengan kesetiaan. Marilah Anda berperang melawan kecenderungan untuk mengeluh tentang seseorang atau sesuatu, tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur dalam segala hal.

Jalan tercepat untuk keluar dari padang gurun adalah dengan bersyukur, termasuk mensyukuri padang gurun itu sendiri.

Ikuti Kami