Membajak Tanah Hati
Kalangan Sendiri

Membajak Tanah Hati

Lori Official Writer
      946

Ayat Renungan: Hosea 10: 12 - “Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.”

 

Istilah menabur dan menuai sangat erat kaitannya dengan dunia pertanian. Kita dapat melihat bagaimana hukum tabur tuai berlaku. Seperti seorang petani hanya bisa menuai hasil jika ia lebih dulu menabur benih di lahan yang sudah dibersihkan.

Di Hosea 10:12, konsep menabur dan menuai tidak hanya berlaku dalam pertanian, tetapi juga dalam kehidupan kita. Hosea menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan, katanya, “Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan." Sama hal seperti petani, kita tidak akan bisa melakukan dua hal pertama tanpa membuka atau membajak tanah.

Membajak tanah di ayat ini berbicara tentang area yang terbengkalai di dalam hidup kita. Itu bisa berbicara tentang hati kita yang selama ini kita biarkan tumbuh dengan semak duri kekecewaan, pohon kesombongan dan akar kepahitan. Kita membiarkannya terus tumbuh dan membuat kita sulit untuk membajaknya.

Jika kita menggali ayat Hosea 10: 12, ini berbicara tentang janji Tuhan untuk memberikan kesempatan kepada orang Israel yang telah menjauh dari Tuhan. Dia mengajak mereka untuk kembali hidup dalam kebenaran dan menerima berkat. Janji ini juga berlaku bagi kita saat ini, dimana Dia mau supaya kita mulai membajak tanah hati kita yang sudah lama terbengkalai.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk membajak tanah hati kita? Dimulai dengan mengisinya dengan Firman Tuhan. Kebenaran Firman yang kita terima akan membersihkan setiap tanah hati kita. Ini mungkin bukan proses yang mudah atau nyaman. Karena kita perlu memiliki kerendahan hati dan kesediaan untuk berubah. Proses ini mungkin terasa sakit, tetapi percayalah, di balik rasa sakit itu ada janji pemulihan dan pembaharuan dari Tuhan.

Saudara, Tuhan memberikan kita kesempatan ini sebagai karunia kasih yang perlu kita responi. Kita perlu mempersiapkan tanah hati yang bersih dan mulai menaburnya dengan benih kebenaran. Sehingga melalui hidup kita akan tumbuh tanaman merambat dan menjadi taman kebaikan yang indah dan penuh berkat.

 

Momen Refleksi:

Apa hal yang Anda biarkan tumbuh di tanah hati Anda selama ini dan menghalangi berkat Tuhan hadir? Mari identifikasi dan mulai mengambil tindakan iman untuk membersihkannya. 

Ikuti Kami