Kasih Nyata Melalui Perbuatan
Kalangan Sendiri

Kasih Nyata Melalui Perbuatan

Lori Official Writer
      426

Ayat Renungan: 1 Yohanes 3:18“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

 

Hari Valentine sudah di depan mata. Kita memaknai hari ini sebagai bentuk perayaan kasih sayang. Melalui renungan hari ini, kita akan sedikit lebih fokus tentang kasih, yang dituliskan dalam 1 Yohanes 3: 18, yang berkata “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Ayat ini adalah ajakan untuk kita mengasihi bukan dengan perkataan semata, melainkan dengan perbuatan yang dibarengi dengan kebenaran. Inilah yang dilakukan Tuhan atas setiap kita, bahwa Dia tidak hanya berkata “Aku mengasihimu!”, lebih dari itu Dia menunjukkan kasih-Nya melalui tindakan-Nya, seperti yang disampaikan di ayat sebelumnya, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." (ayat 17). 

Tuhan berkorban nyawa bagi kita untuk membuktikan kasih-Nya. Ini adalah tindakan kasih terbesar-Nya. Jadi, di minggu Valentine ini kita tidak hanya sekadar mengirimkan kata-kata “Happy Valentine. I love you.” Atau kata-kata manis lainnya untuk meyakinkan betapa besar kasih kita kepada orang lain. Lebih dari itu, kasih kita harus menjadi sebuah tindakan nyata, bahwa kita mau menyerahkan hidup kita secara fisik untuk orang lain dan mengesampingkan kepentingan dan ambisi kita sendiri.

Bagaimana hal ini bisa kita wujudkan dalam keseharian kita? Mulai dengan meluangkan waktu dengan orang-orang terdekat kita alih-alih sibuk dengan ponsel kita, mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan bantuan, mengunjungi dan mendoakan mereka yang sakit. Atau bahkan hanya sekedar memberikan apresiasi atas kerja keras orang lain menjadi sebuah bentuk tindakan yang mencerminkan kasih Tuhan.

Kita mungkin tidak punya banyak hal untuk diberikan dalam bentuk uang, waktu atau tenaga. Tetapi dengan memberi dari apa yang kita mampu berikan, maka kasih Tuhan yang ada di dalam kita bisa dirasakan. 

Saudara, sebagai warga Kerajaan Allah, mari mengikuti teladan Allah, bahwa sebagaimana Dia hidup kita pun harus hidup. Dengan cara ini pula kita menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja (Yakobus 1: 22-25).

 

Momen Refleksi:

1. Apakah selama ini kasih yang Anda tunjukkan hanya sebatas kata-kata, atau sudah menjadi tindakan nyata? 

2. Adakah orang di sekitar Anda yang membutuhkan kasih, perhatian, atau bantuan, tetapi  karena terlalu sibuk dengan urusan pribadi sehingga tidak menyadarinya?

Ikuti Kami