Hari 35: Tuhan Mengerjakan yang Terbaik Saat Kita Mengakui Kelemahan
Kalangan Sendiri

Hari 35: Tuhan Mengerjakan yang Terbaik Saat Kita Mengakui Kelemahan

Lori Official Writer
      2014

Selamat pagi, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Di hari ketiga puluh lima dari seri renungan kita, kita diingatkan bahwa pengakuan kelemahan kita bukanlah sebuah kegagalan, melainkan sebuah jalan untuk Tuhan bekerja lebih efektif dalam hidup kita: Tuhan bekerja paling baik pada saat saya mengakui kelemahan saya.

 

Ayat Renungan: 2 Korintus 12:9a (TB) - "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: 'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.'"

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kuasa Tuhan paling sempurna ketika kita mengakui dan menerima kelemahan kita, karena di situlah kasih karunia-Nya dapat bekerja paling maksimal.

 

Pertanyaan Renungan: Apakah saya membatasi kuasa Tuhan dalam hidup saya dengan berusaha menyembunyikan kelemahan saya? Apa yang saya perlu lakukan untuk bisa lebih jujur agar saya bisa membantu orang lain?

Anda telah dengan berani mengakui bahwa rasa takut akan penilaian dan gosip telah mendorong Anda untuk menyembunyikan kelemahan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membuka diri dan memungkinkan Tuhan bekerja lebih bebas dalam kehidupan Anda:

Mengakui Kelemahan di Hadapan Tuhan: Mulailah dengan doa pribadi, mengakui kelemahan Anda kepada Tuhan dan meminta Dia untuk membantu Anda dalam proses transformasi. Ini adalah langkah pertama yang penting dalam menerima kasih karunia-Nya.

Memilih Kerentanan Sebagai Kekuatan: Pertimbangkan untuk berbagi kelemahan Anda dengan seorang teman atau mentor yang Anda percayai dalam komunitas gereja Anda. Memilih seseorang yang bijaksana dan penuh kasih bisa membantu Anda merasa lebih aman dalam berbagi.

Membuat Kesaksian dari Kelemahan: Gunakan pengalaman Anda untuk membantu orang lain. Dengan jujur tentang kelemahan Anda, Anda tidak hanya membantu diri sendiri tetapi juga memberi semangat kepada orang lain yang mungkin berjuang dengan hal serupa dan merasa mereka sendirian.

Menolak Tuduhan Musuh: Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan setan sering menggunakan itu untuk menuduh dan mempermalukan kita. Berpegang teguh pada kebenaran bahwa Anda adalah anak Allah, dicintai dan diterima tidak peduli apa, bisa membantu Anda mengatasi tuduhan itu.

Melihat Kelemahan sebagai Peluang untuk Pertumbuhan: Alih-alih melihat kelemahan sebagai kegagalan, lihatlah sebagai peluang untuk pertumbuhan spiritual dan pribadi. Ini adalah kesempatan untuk Anda bergantung lebih dalam lagi pada Tuhan dan memperkuat iman Anda.

Saudara-saudari yang terkasih, semoga renungan hari ini menginspirasi Anda untuk menerima kelemahan Anda dengan rahmat dan melihatnya sebagai kesempatan untuk Tuhan memperlihatkan kekuatan-Nya dalam hidup Anda. Dengan berani menghadapi kelemahan, Anda membuka pintu bagi kasih karunia Tuhan untuk bergerak dengan cara yang kuat dan transformasional.

 

© Nely Hergendi, diinspirasi dari buku The Purpose of Driven Life

Ikuti Kami