Mengatasi Ketakutan dan Kekhawatiran
Kalangan Sendiri

Mengatasi Ketakutan dan Kekhawatiran

Lori Official Writer
      1811

Fearless Faith Seri 3: Kepercayaan Tanpa Syarat dan Bagaimana Menerapkannya

 

Ayat Renungan: Filipi 4:6-7; Mazmur 121:2-3

Ketakutan dan kekhawatiran merupakan dua masalah yang sangat umum terjadi dalam kehidupan manusia. Namun sebagai orang percaya kita harus waspada terhadap dua masalah ini. Mereka bisa menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan hal besar yang Tuhan sudah sediakan bagi kita dan bahkan membuat kita merasa tidak percaya pada orang lain, dan pada Allah. 

Firman Tuhan memperlihatkan bahwa ketakutan dan kekhawatiran seringkali berkaitan dengan kurangnya kepercayaan pada Allah. Ketika kita merasa takut atau khawatir, kita cenderung berfokus pada masalah itu sendiri, bukan pada kekuatan Allah yang mampu menyelesaikan masalah tersebut. Namun, kita harus belajar untuk mempercayai Allah dan meletakkan kepercayaan kita sepenuhnya pada-Nya. Dalam Alkitab, Filipi 4:6-7 berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Tips dalam mengatasi ketakutan dan kekhawatiran:

1. Percaya bahwa Allah selalu ada di pihak kita dan menyertai kita. Ketika kita meletakkan kepercayaan kita pada Allah, kita akan menemukan ketenangan dan damai sejahtera yang melebihi segala pengertian. Seperti yang disebutkan dalam Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

2. Belajar meminta bantuan dari Tuhan dalam mengatasi ketakutan dan kekhawatiran kita. Allah selalu siap untuk mendengar doa kita dan membantu kita melewati setiap masalah yang kita hadapi. Firman Tuhan dalam Mazmur 121:2-3 mengatakan, "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap."

3. Belajar meminta bantuan dari rekan komunitas kita. Meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan. Kita harus belajar untuk mengatasi rasa malu atau takut dalam meminta bantuan karena ketika kita meminta bantuan, kita juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menunjukkan kasih dan kebaikan mereka. Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus belajar untuk mengasihi dan melayani orang lain. Dalam Yohanes 13: 34-35, Yesus berkata, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Ketika kita mengasihi orang lain, kita akan lebih mudah meminta bantuan dan juga memberikan bantuan ketika diperlukan. Selain itu, sebagai orang percaya, kita juga diwajibkan untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain. Firman Tuhan dalam Galatia 6:2 mengatakan, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Ketika kita meminta bantuan, kita juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menunjukkan kasih dan kebaikan mereka.

 

Action: Perkatakan terus Firman Tuhan: "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap." (Mazmur 121: 2-3) Hubungi rekan komunitasmu dan belajar mempercayai mereka dengan mulai menceritakan apa yang menjadi ketakutan dan kekhawatiranmu. Berdoalah bersama-sama untuk kondisimu.

Ayat Hafalan: Yakobus 2:17, "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."

 

Hak cipta @Nely Hergendi

Ikuti Kami