Roma 6:12
“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.”
Bacaan setahun : Mazmur 54; Markus 4; Yesaya 61-62
Bagi kebanyakan orang yang hidup dengan berkat jasmani, seringkali mereka lupa bahwa yang sebenarnya menyediakan berkat adalah Tuhan. Mereka merasa bahwa segala yang ada sebagai suatu kewajaran yang didapat dari usaha dan kerja keras. Mereka lupa bahwa kerja keras yang dilakukan, juga bersamaan dengan penyertaan atau kehadiran Allah di dalamnya.
Secara manusia, memang akan terasa sulit manakala kita diminta untuk mengakui bahwa andil terbesar dari keberhasilan kita berasal dari Allah. Namun hari ini saya mengajak sahabat untuk belajar melepaskan kedagingan kita dan menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah.
Saat kita belajar menyerahkan diri pada kehendak Allah, harus dilakukan bersama dengan keikhlasan diri kita untuk mau dibentuk dengan cara Allah sendiri. Kita juga perlu secara total beriman pada-Nya.
Pahami bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih, tanpa syarat mengasihi setiap manusia.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)
Sesungguhnya, keselamatan dari Allah merupakan anugerah yang tak akan mampu kita bayar dengan apapun juga di dunia ini. Keselamatan merupakan inisiatif dari Allah sebagai wujud cinta kasih-Nya bagi manusia. Hendaknya hal ini membuat kita benar-benar mengerjakan keselamatan seumur hidup kita, yang artinya bergantung sepenuhnya dan hidup berkenan bagi Allah.
Allah tidak mempertanyakan kemampuan dan ketidakmampuan kita, melainkan apakah kita mau, mampu, dan bersedia memberi waktu. Sudahkah kita memiliki ketiganya untuk bisa hidup berkenan bagi-Nya?