Bersukacita Karena Hidup yang Merdeka
Kalangan Sendiri

Bersukacita Karena Hidup yang Merdeka

Naomi Irmadiana Contributor
      1995

Yohanes 8:32

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 49; Titus 3; Yesaya 51-52 

Zwingli menafsirkan bagian yang kita baca dengan “kebenaran punya wajah sukacita”. Artinya orang yang dipenjara tidak mungkin bahagia, tetapi ketika dia sudah bebas dan keluar, dia akan sangat bersukacita. Kemarin Indonesia baru saja merayakan hari kemerdekaan. Saat dijajah, hidup bangsa Indonesia sangat terpuruk. Namun setelah Ir. Soekarno dengan gagah mengikrarkan kemerdekaan, sukacita meluap di seluruh wajah bangsa Indonesia saaat itu.

Sama seperti kehidupan manusia. Kemerdekaan sering dikaitkan dengan sesuatu yang membawa sukacita, sedangkan orang yang terpenjara hidupnya (bukan melulu fisik) atau berada dalam kesesakan, tidak mungkin bahagia, bisa depresi, dan tidak bisa menikmati sukacita yang sesungguhnya. Dalam gambaran ini, kita tahu bahwa orang-orang yang terpenjara dosa, keinginan sendiri, pride, kelaliman, dll tidak mungkin merasakan sukacita.

Zwingli mengatakan jika kita mengenal kebenaran, maka kita akan bahagia, merasakaan sukacita dari Tuhan, karena kebenaran itu memerdekan kita. Kebenaran ini akan membuat seseorang tidak lagi merasa dirinya perlu belas kasihan atau perlu melakukan sesuatu dahulu baru merasa sukacita. Kita akan merasakan sukacita dan merdeka saat mengenal, menerima, dan menghidupi ajaran Yesus. Barulah sukacita dan kemerdekaan hadir dengan sendirinya.

Yang jadi pertanyaan adalah apakah hidup kita sudah penuh dengan sukacita, kegembiraan dan antusias? Jika belum, tentu menjadi pertanyaan besar, apakah Yesus sudah tinggal dalam hati kita? Ataukan kita masih hidup terpenjara?

Ikuti Kami