Jangan Kamu Khawatir akan Kehidupanmu
Kalangan Sendiri

Jangan Kamu Khawatir akan Kehidupanmu

Naomi Irmadiana Contributor
      3731

Bacaan Alkitab dari : Matius 6: 25-27

 

Matius 6: 25

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”

 

Bacaan setahun : Mazmur 63; Markus 13; Hosea 6-7

Kita sepakat bawa tidak khawatir yang dimaksud dalam ayat ini bukan berarti tidak boleh memikirkan masalah sama sekali. Karena seringkali kita menyalah artikannya dengan tidak usah dipikirkan, Tuhan pasti memberi makan, burung saja diberi-Nya makan apalagi kita anak-Nya. Khawatir artinya menaruh perhatian yang sangat berlebih terhadap sesuatu, sampai akhirnya orang itu gagal untuk menaruh percaya dan pengharapan kepada ALLAH. Tentu saja Tuhan tidak mau kita melakukan hal ini karena Allah sangat bisa kita harapkan, percayai, dan menolong kita.

Pada dasarnya, manusia makan untuk bertahan hidup, bukan hidup untuk makan. Jadi kehidupan itu lebih penting daripada makanan. Manusia menggunakan pakaian untuk menutupi tubuhnya, bukan tubuh untuk pakaian. Jadi tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Sarana makanan atau pakaian tidak akan pernah lebih penting daripada tujuan hidup kita.

Kekhawatiran bukanlah hal yang rasional. Kita percaya bahwa tubuh dan hidup kita lebih penting daripada makanan atau pakaian. Kita sanggup percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan akan menolong kita menghadapi segalanya. Kita tidak berkuasa untuk mengatur detak jantung, aliran darah, atau proses biologis yang ada dalam tubuh kita. Kita selalu percaya bahwa hal-hal di luar kendali kita, sudah Tuhan atur sedemikian rupa agar kita tidak khawatir lagi.

Tuhan Yesus sebenarnya tidak menganggap bahwa persiapan untuk kebutuhan yang akan mendatang itu salah. Tapi yang Yesus larang adalah saat kita berlebihan cemas dan khawatir yang menunjukkan bahwa kita kurang percaya pada pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita.

Di ayat 27 mengatakan bahwa siapa yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta saja dalam jalan hidupnya? Ada yang menafsirkannya dengan  saat seseorang khawatir, tidak akan menambah perjalanan kehidupannya selama satu jam kedepan. Oleh karenanya, khawatir itu tidak ada gunanya, justru akan membawa dampak buruk bagi kehidupan kita. 

Ikuti Kami