Negeri yang Berlimpah Susu dan Madu, Janji Tuhan Untuk Anda
Kalangan Sendiri

Negeri yang Berlimpah Susu dan Madu, Janji Tuhan Untuk Anda

Lori Official Writer
      8467

Keluaran 3: 8

Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 18; Ibrani 12; Ayub 13-14

Janji Tuhan kepada Musa atas bangsa Israel pasti terdengar sangat besar. Tuhan mengatakan bahwa itu adalah ‘negeri yang baik dan luas, negeri yang berlimpah susu dan madunya’. Itu artinya, negeri itu berlimpah dengan segala hal baik dari Tuhan. Tuhan memang berencana untuk memberkati umat-Nya dengan berlimpah.

Tuhan sendiri menyediakan kebutuhan semua orang, baik secara korporat maupun secara individu (walaupun kelimpahan itu tidak selalu dalam bentuk materi). 

Daud merenungkan kesetiaan Tuhan bahwa ‘dari sejak muda hingga tua, tak pernah sekalipun Tuhan meninggalkan orang benar’ (Mazmur 37: 25). Kita pasti cenderung melupakan pengalaman Daud tersebut karena realitanya ada banyak pengikut Tuhan yang mati kelaparan selama berabad-abad lamanya.

Tetapi benarkah Tuhan meninggalkan orang-orang benar? Benarkah Tuhan tidak peduli dengan orang-orang benar yang kelaparan?

Dalam Matius 6: 33 dikatakan, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Di Kejadian 22: 14, Tuhan disebut sebagai ‘Jehovah Jireh’ yang artinya Tuhan penyedia. 

Jadi sebenarnya Tuhan itu peduli dengan umat-Nya. Dia tidak perlu menjadikan sebuah bangsa lebih dulu makmur untuk memenuhi kebutuhan orang percaya. Setiap hari Dia memberikan manna kepada umat Israel selama 40 tahun di padang gurun. Yesus memberi makan 5000 orang hanya dengan lima roti dan dua ikan.

Tuhan itu pribadi yang tidak terbatas. Dia setia dengan kasih-Nya. Dia juga bisa menyediakan apa yang kita butuhkan saat dalam keadaan yang tidak mungkin. Dia bisa melakukan berbagai cara, yang terkadang mengejutkan untuk memenuhi kebutuhan kita. Jadi, Tuhan itu benar-benar bisa diandalkan.

Tetapi sebagai manusia, kita sering diserang oleh ketakutan kalau-kalau Tuhan tidak akan menolong kita. Kita suka meragukan kuasa-Nya. Apakah kita pantas melakukannya? 

Di Yesaya 41: 13 Tuhan berkata, “Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.”

Jangan biarkan ketakutan apapun masuk ke dalam pikiran dan hati Anda. Karena hal itu hanya akan membuat Anda memandang Tuhan sebagai pribadi yang terbatas. Mintalah supaya mau menaruh iman sepenuhnya di dalam Dia.

 

Hak cipta NIV Stewarship Study Bible, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami