Janji Tuhan Menuntut Ketaatan
Kalangan Sendiri

Janji Tuhan Menuntut Ketaatan

Lori Official Writer
      155

Ayat Renungan: Ulangan 28: 1-2 - "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu..."

 

Alkitab mencatat ada sekitar 8.000 janji yang Allah sampaikan di sepanjang Kitab Kejadian sampai Wahyu. Setiap janji itu diberikan kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing - ada yang beberapa janji sekaligus, ada juga yang diberikan satu janji.

Tetapi kita harus memahami bahwa janji-Nya bukanlah sekadar untuk memenuhi kebutuhan kita dan dengan mudah kita dapatkan. Tuhan sendiri menetapkan syarat untuk memperoleh janji-janji-Nya, seperti ketika Abraham dijanjikan "sebuah bangsa yang besar”, dia harus rela mengorbankan semua yang paling berharga dalam hidupnya untuk memperoleh hal itu. 

"Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." (Kejadian 12: 1-2)

Jadi, janji Tuhan selalu dibarengi dengan ketaatan. Artinya kita tidak bisa mengklaim berkat tanpa bersedia untuk taat. Janji ini akan digenapi bukan hanya karena keadaan kita, tetapi karena kita memenuhi syarat yang ia tetapkan. Seperti disampaikan dalam Ulangan 28: 1-2, "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu..."

Seperti dalam kisah Abraham, Tuhan menjanjikannya seorang anak di usia yang memasuki 100 tahun. Bagi kita di usia ini mustahil untuk bisa memperoleh keturunan. Tetapi Roma 4:20-21 mencatat bahwa Abraham tidak bimbang dalam iman, malah semakin teguh, sebab ia yakin Allah sanggup menggenapi janji-Nya. Bahkan di tengah ketidakmungkinan, kuasa Allah nyata, sehingga segala kemuliaan kembali kepada-Nya. Sehingga melalui setiap janji yang Dia nyatakan, Tuhan mau supaya hidup kita menjadi pancaran dari kemuliaan-Nya.

Janji yang sama tetap berlaku bagi setiap kita. Apapun itu, ketika kita merespons dengan iman dan ketaatan, maka Tuhan akan bersedia menggenapinya. Allah yang kita kenal adalah Allah yang sama dulu, sekarang sampai selama-lamanya. Cara-Nya menggenapi janji-Nya sering kali melampaui apa yang kita pikirkan, inginkan dan harapkan. Karena itulah nama-Nya dimuliakan.

Hari ini, mari kita mengingat kembali janji-janji Tuhan dalam hidup kita—baik melalui Firman, doa, maupun nubuat. Apa yang Tuhan mau untuk kita taati supaya janji-Nya digenapi dalam hidup kita?

 

Action Praktis:

Bangun kebiasaan setiap hari untuk mengklaim setiap janji Tuhan dengan iman. Lalu mulai mewujudkannya dengan ketaatan. 

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami