Lukas 12:6-7
Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 59; Markus 9; 2 Tawarikh 29-30
CS Lewis menulis, “There are no ordinary people. You have never talked to a mere mortal. Nations, cultures, arts, civilizations - these are mortal, and their life is to ours as the life of a gnat. But it is immortals whom we joke with, work with, marry, snub and exploit - immortal horrors or everlasting splendors. This does not mean that we are to be perpetually solemn. We must play. But our merriment must be of that kind (and it is, in fact, the merriest kind) which exists between people who have, from the outset, taken each other seriously - no flippancy, no superiority, no presumption.”
Dalam Bahasa Indonesianya berarti, “Tidak ada orang biasa. Anda tidak pernah berbicara dengan manusia biasa. Bangsa, budaya, seni, peradaban - ini fana, dan kehidupan mereka bagi kita seperti kehidupan nyamuk. Tetapi orang-orang abadilah yang kita bercanda, bekerja dengan, menikah, menghina dan mengeksploitasi - kengerian abadi atau kemegahan abadi. Ini tidak berarti bahwa kita harus terus-menerus khusyuk. Kita harus bermain. Tapi kegembiraan kita harus dari jenis itu (dan itu, pada kenyataannya, jenis yang paling meriah) yang ada di antara orang-orang yang, sejak awal, saling menganggap serius - tidak ada kesembronoan, tidak ada superioritas, tidak ada prasangka.”
Bagi orang Kristen, saling memperhatikan dengan serius berarti memahami bahwa setiap orang yang kita jumpai, diciptakan menurut gambar Allah sekalipun mereka adalah orang yang suka membuat onar seperti pegawai yang mencuri, anak yang nakal, dan lain-lain. Kebaikan ada pada setiap orang karena setiap kita mencerminkan Tuhan yang baik.
Karena Allah mengaruniakan Putra-Nya agar semua orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup yang kekal, kita terdorong untuk bergabung dengan-Nya dalam mengasihi sesama, merayakan nilai mereka sebagai ciptaan Allah.
Mengingat kasih dan pengorbanan Tuhan untuk setiap orang yang kita temui, bagaimana kita bisa gagal memperlakukan setiap orang dengan sopan?
Mari kita berdoa.
Bapa yang baik, maafkan saya atas sikap saya ketika mengabaikan orang lain. Bantu saya hari ini untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang lebih baik dan mengakui nilai dari kehadiran mereka. Amin.
Hak cipta oleh Dr. Gary Chapman. Disadurkan dari crosswalk.com.
Jika saat ini Anda mengalami pergumulan dan membutuhkan dukungan dalam doa, hubungi TIM DOA kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/yjInginDidoakan.