Menerima Upah dari Bertekun Dalam Pencobaan
Kalangan Sendiri

Menerima Upah dari Bertekun Dalam Pencobaan

Lori Official Writer
      4315

Yakobus 1: 2-3

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 89; Lukas 10; 2 Raja-raja 22-23

Ada kontradiksi yang diungkapkan dalam ayat di atas. Bagaimana mungkin kita bisa menganggap pencobaan atau masalah yang kita alami sebagai kebahagiaan? Karena secara logika, saat kita menghadapi cobaan kita justru akan mengalami rasa sakit. Kenapa kita harus bersukacita di tengah masa sulit itu?

Tentu saja Yakobus memberikan alasan kenapa kita harus menyambut pencobaan dengan sukacita. Dia mengatakan bahwa percobaan itu hanyalah ujian iman untuk melatih ketekunan kita.

Kenapa kita harus tekun? Yakobus menyampaikan bahwa kalau kita rela menukar kenyamanan dan kesedihan kita dengan pencobaan dan ketekunan, kita akan menang.

Kenapa ketekunan sebanding dengan rasa sakit yang kita alami? Sederhananya, ketekunan akan menghasilkan buah kepuasan (ayat 4).

Ada banyak orang beranggapan bahwa tubuh sehat, punya banyak uang, punya popularitas dan kesuksesan sebagai kunci kebahagiaan. Tapi kenyataannya, tak sedikit dari mereka yang justru menderita. Kenapa? Karena mereka tidak menemukan kepuasan dari apa yang mereka miliki.

Kisah Paulus dan Silas di penjara, Yohanes yang menjalani pengasingan di Patmos, para rasul yang rela menderita karena Kristus adalah contoh dari orang-orang menghadapi pencobaan dengan sukacita. Mereka belajar menanti waktu, hikmat dan kuasa Tuhan untuk mewujudkan tujuan-Nya yang sempurna. Dia memberi mereka kepuasan penuh, tetap bersabar dan bersukacita bahkan di tengah situasi yang buruk.

Apakah kamu sedang dalam ujian iman hari-hari ini? Bertekunlah di tengah pencobaan yang terjadi supaya kamu menikmati kepuasan yang sempurna di dalam Tuhan.

 

Hak cipta BBH, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami