Yuk, Responi Ajakan Jalani Petualangan Iman Bersama Tuhan
Kalangan Sendiri

Yuk, Responi Ajakan Jalani Petualangan Iman Bersama Tuhan

Claudia Jessica Official Writer
      2751

Matius 4:18-19

Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 64; Markus 14; Hosea 8-10

Bagaimana jika hari ini, tepat di siang bolong atau malam ini, ketika tengah malam, Tuhan memberikan sebuah kesempatan bagimu untuk melompat dalam sebuah petualangan iman bersamanya, apakah kamu siap? Siap mengikat sepatumu, keluar dari pintu rumahmu dan mengikut Dia? 

Mengapa kita harus takut ketika pintu itu dibuka, dari sebuah kesempatan untuk petualangan iman yang baru? Mengapa kita membiarkan kesempatan itu berlalu, bahkan ketika hati kita tergerak dan keinginan itu muncul? Apa yang menahanmu? 

Saya pikir banyak orang masih dibebani dan terikat oleh masa lalunya sehingga tidak bisa mengejar apa yang jadi tujuan Tuhan dalam hidupnya saat ini. Sungguh menyedihkan. Kita kehilangan “berkat hari ini” karena “masa lalu.” Kehidupan terus berjalan, dan usia terus bertambah sedangkan kita terus dibayangi oleh keraguan, ketakutan dan keengganan. 

Apakah kamu pernah bertemu dengan orangtua yang sekarang tidak mampu secara fisik bekerja atau bepergian, yang hanya bisa melihat ke belakang dan menyesali kehidupannya? Itu bukanlah sebuah kisah yang indah. 

Beberapa pria tua akan berkata, “Bertahun-tahun lalu saya memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan di luar negeri - dan jauh di dalam hati, saya ingin pergi.. Tetapi Aku punya pekerjaan yang bagus, dan karirku sedang naik. Jadi aku menundanya. Kemudian kesempatan itu berlalu - dan tidak pernah kembali lagi.”

Atau juga ada wanita tua yang berkata, “Suamiku dan aku tidak bisa memiliki anak. Dia ingin mengadopsi seorang bayi perempuan dari China, tetapi aku takut, aku terus menunda keputusan itu, dan kami akhirnya tidak pernah melakukannya. Sekarang suamiku telah meninggal, dan disini aku tidak punya keluarga. Akan sungguh menyenangkan jika aku punya seorang anak perempuan.”

Hidup itu terlalu singkat untuk dijalani dengan penyesalan! Hidup terlalu berharga untuk meninggalkan kesempatan melayani Sang Raja dalam Kerajaan-Nya. 

Pemazmur berkata, “Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.” (Mazmur 119:32)

Itulah yang kita rindukan, bukan hanya berjalan tapi berlari mengikuti petunjuk-petunjuk yang Tuhan berikan. Dengan hati yang lapang, pandangan yang jelas, dan harapan yang mengalir dengan kuat di dalam hati kita. 

Tetapi kita tidak bisa berlari mengejar panggilan-Nya jika kita masih memikul beban berat atau ada tali yang mengikat kaki kita, hal itu akan menghalangi kita untuk mengambil kesempatan untuk berpetualang bersama Tuhan. Untuk itu, lepaskan beban dan ikatanmu, dan terbukalah ketika tiba-tiba Tuhan menyampaikan panggilan-Nya kepadamu. 


Ringkasan dengan ijin dari The God Adventure, oleh Terry Meeuwsen © 2005

Diterjemahkan dari CBN.com

Ikuti Kami