Sebab
Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10
Bertahun-tahun yang lalu, aku mendapatkan pewahyuan yang sangat menyentuhku dengan sangat personal.
Tuhan menunjukkan bahwa sesuatu yang paling aku takutkan terjadi
ketika aku hanya sedikit menaruh kepercayaanku kepada Tuhan. Setelah kelahiran
putri ketiga kami, istriku Amy mulai mengalami masalah secara fisik. Awalnya
kami hanya mengira itu adalah efek dari kelelahan. Lalu kemudian separuh dari
tubuhnya mulai mati rasa dan kami mulai ketakutan kalau ternyata kondisinya akan jauh lebih buruk.
Dokter sama sekali tidak punya jawaban. Saat gejalanya semakin memburuk, kepercayaan ku kepada Tuhan mulai melemah.
Di suatu malam, pikiranku melayang tak terkendali. Bagaimana
jika Amy sakit parah? Bagaimana jika aku kehilangan dia? Aku tidak akan bisa membesarkan anak-anak kami tanpa dia. Aku tidak mau melakukannya.
Lalu aku tersadar. Bahwa pikiran-pikiran yang tidak mengandalkan
Tuhan inilah yang membuatku selalu terjaga. Aku mencoba untuk menemukan cara untuk menyelesaikan semua masalahku dengan pikiran-pikiran itu.
Syukurnya, berkat kemurahan Tuhan Amy perlahan-lahan membaik
sampai sembuh sepenuhnya. Tapi tantangannya menyingkapkan salah satu kelemahan terburukku. Bahwa ternyata ketakutan sudah menguasai hidupku.
Ketakutan kita bisa jadi masalah. Karena hal itu bisa membuat
kita mengandalkan usaha sendiri dibandingkan percaya dengan Juru Slamat kita.
Kebenarannya adalah aku, kamu dan semua orang terbatas. Kita tidak akan pernah cukup. Kita selalu lemah. Tapi menariknya firman Tuhan berkata : Saat kita lemah, kuasa Tuhan menjadi sempurna (2 Korintus 12: 9).
Ketakutan terbesarmu saat ini mungkin mendorongmu untuk membuat
perbedaan di dunia ini. Tapi bagaimanapun kamu tetap butuh Tuhan setiap waktu.
Segala hal penting yang kamu lakukan berasal dari Hatinya, kuasa-Nya dan berkat-Nya.
Jangan mau didorong oleh rasa takut untuk menyenangkan Tuhan,
untuk melayani Dia, untuk menghormati Dia, untuk hidup bagi Dia. Sebaliknya,
mintalah untuk dipimpin oleh iman. Imanlah yang akan mendorongmu maju. Apa yang
kamu inginkan dalam hidup mungkin saja berada diseberang jalan yang paling kamu
takuti. Tapi sama seperti Rasul Paulu, dia mendorong anak muridnya Timotius untuk berpegang teguh pada iman.
"Sebab Allah
memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)
Kalau di hari-hari yang tidak menentu ini, di masa-masa
wabah virus corona ini membuatku takut, bisa jadi musuh rohanimu sedang mencoba
membujukmu untuk lari dari apa yang Tuhan mau kamu lakukan dalam hidupmu. Jadi
berdoalah dan melangkahlah ke dalam ketakutan itu. Biarkan Tuhan mendorongmu
maju dengan iman. Tanpa iman, mustahil kita bisa menyenangkan Tuhan. Ingatkan dirimu kalau kamu gemar menyenangkan hatiNya daripada harus dikuasai ketakutan.
Waktu kamu berdoa dan Tuhan mengungkapkan apa yang membuatmu
tidak sepenuhnya mengikuti Dia, jangan melewatkan kasih-Nya. Tenggelamlah di
dalam Tuhan. Nikmati kebaikanNya yang tanpa syarat. Dan ingatlah bahwa kasihNya
sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yohanes 4:18). Kamu memerlukan firman-Nya
untuk menguatkanmu.
Iman berarti kamu gak membiarkan rasa takut menghentikan langkahmu.
Hak
cipta Craig Groeschel, disadur dari Crosswalk Daily Devotional.