Ayat Renungan: Mazmur 13: 6 - “Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku."
Sebagian dari kita mungkin sudah mulai merayakan Natal lebih awal, jauh sebelum tanggal 25 Desember tiba. Namun, di tengah berbagai persiapan dan perayaan itu, ada satu pertanyaan penting yang patut kita renungkan: bagaimana sikap hati kita dalam menyambut Natal tahun ini?
Apakah hari-hari menjelang Natal dipenuhi kepanikan, kesibukan tanpa henti, bahkan konflik yang melelahkan? Atau justru kita sedang belajar menebar sukacita, menunjukkan kasih, dan menghadirkan damai bagi orang-orang di sekitar kita?
Mazmur 13:6 mengingatkan kita bahwa Natal menjadi momentum berharga untuk kita menyebarkan sukacita karena kasih setia yang Tuhan sudah berikan atas hidup kita. Sehingga kita dengan bersemangat membagikan sukacita yang sama kepada semua orang - bagaimana tetap berkata "Terima kasih Tuhan" sekalipun persiapan Natal begitu sibuk dan melelahkan. Atau kita memilih untuk tetap tersenyum ketika banyak situasi yang kurang mendukung.
Sukacita seperti yang disebutkan pemazmur yang harusnya menjadi ciri utama Natal. Karena Allah telah memberikan secara cuma-cuma keselamatan melalui kelahiran Yesus ke dunia sebagai bayi dan kita patut menyambutnya dengan sukacita yang meluap dari hati. Kata “bersukacita” dalam konteks ini menggambarkan kegembiraan yang begitu besar, hingga membuat seseorang melompat dan bersorak karena kemenangan.
Jadi, Natal adalah pengingat bahwa Kristus telah menang atas dosa dan maut melalui kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ketika kita memilih membawa segala kelelahan, kekecewaan, dan kegelisahan kepada Tuhan, Ia sanggup menggantikannya dengan sukacita sejati. Sukacita yang bukan hanya kita rasakan di dalam hati, tetapi juga terpancar melalui sikap, perkataan, dan tindakan kita. Dari situlah sukacita Natal dapat menjalar—keluar dari diri kita dan menjangkau dunia di sekitar kita.
Momen Refleksi:
Luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri: Sukacita seperti apa yang terpancar dari hidupku di musim Natal ini? Mari datang kepada Tuhan dalam doa, mengucap syukur atas keselamatan yang telah Ia berikan melalui Yesus, dan memohon agar hati kita dipenuhi sukacita sejati. Biarlah sukacita itu tidak berhenti di dalam diri kita, tetapi mengalir keluar untuk memberkati keluarga, sahabat, dan setiap orang yang kita jumpai.
"Tuhan, pakailah hidup kami untuk menyebarkan sukacita-Mu kepada dunia. Amin."