Menuliskan Kebaikan dan Karya Tuhan Dalam Hidup Kita
Kalangan Sendiri

Menuliskan Kebaikan dan Karya Tuhan Dalam Hidup Kita

Puji Astuti Official Writer
      3418

Markus 6:31

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat.

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 66; Markus 10; Bilangan 15-16

Terapi saya saat fajar tiba adalah berdoa dengan pena, mencatat setiap cobaan dan berkat yang terjadi kemarin.

Raja Daud dan saya telah menghabiskan banyak fajar yang tenang dan malam yang sunyi dalam Mazmur yang pernah ia tulis di gua dan padang rumput. Daud, seorang gembala yang jadi raja, telah menjadi mentor yang baik, membimbing saya melewati masa-masa sulit kehidupan, menuntun saya ke tepi tempat-tempat yang tenang.

Sebagai seorang penulis remaja, saya membuat buku harian, mencatat pemikiran tentang "kekasih saya minggu ini."

Sekarang saya menulis tentang Kekasih saya tentang keseharian saya di jurnal-jurnal yang dipenuhi pikiran-pikiran utuh di lembaran kertas yang berkerut-kerut, dan saya tumbuh menjadi kuat.

Ada kalanya jurnal saya tidak lebih dari sebuah memo yang compang-camping, dicoret-coret dengan ceroboh saat berada di lampu lalu lintas atau catatan di atas serbet yang ditulis kembali untuk menyimpan kenang-kenangan berharga saya. Sebagian besar, saya tulis saat berdiam dan merenung ketika saya datang dengan tenang di hadapan Tuhan untuk menulis tentang kebesaran-Nya. Kemudian suara-Nya memenuhi ruang putih di buku itu.

Beberapa kata terbang terbawa  angin, tetapi yang lain perlu dicatat di atas perkamen, dilestarikan dan tak ternilai, suatu warisan iman untuk diberikan kepada orang lain.

Bagi saya, tidak ada cara yang lebih baik untuk bisa mengingat hal yang menakjubkan. Kita akan selalu mengingat penanda hidup kita, yang tidak bisa dilupakan, tetapi itu adalah sebelum dan sesudahnya yang menjadi warna ketika ditulis pada saat kita harus melakukan perjalanan ke sumur jiwa kita.

Bertahun-tahun yang lalu, kami kehilangan rumah karena tagihan medis yang ekstrem akibat penyakit putra kecil saya. Pelajaran Alkitab yang dilakukan  di rumah kami selama bertahun-tahun membantu kami membangun kembali rumah lain dengan cara memelihara sebuah gudang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kami tidak tahu bagaimana membangun rumah, tetapi Tuhan menyediakan tukang kayu, tukang ledeng, tukang listrik, dan tukang dalam pertemuan Pelajaran Alkitab tersebut. Sekarang, tentu saja, saya tidak akan pernah melupakan tindakan penuh kasih yang luar biasa ketika saya mengingat peristiwa itu, tetapi ketika saya membaca jurnal saya, saya hampir mendengar simfoni palu yang berdentam dalam kepatuhan pada apa yang Tuhan panggil untuk kita lakukan bersama.

Hal khusus tentang menulis jurnal adalah kamu tidak harus perempuan. Saya melihat John-Boy Walton (dari film The Waltons-red), seorang penulis dari gunung yang menulis secara sederhana  bahan organik kehidupan. Itu menjadi serial televisi yang dicintai yang terus di tayangkan ulang. Kehidupan keluarga yang terpelihara.

Saya telah menumpahkan jiwa saya di atas kertas yang menceritakan kehidupan yang terganggu oleh krisis. Bab-bab memoar tentang pengkhianatan, perceraian, penyakit kritis, anak-anak yang bandel, kesulitan keuangan, dan banyak lagi. Banyak cerita mungkin tidak memiliki akhir yang bahagia, tetapi semua memiliki akhir yang mulia karena Tuhan ada di setiap kisah itu.

Ada sesuatu bersinar seperti emas saat merekam belas kasihan, emas itu terukir di setiap kisah di mana iman tumbuh.

Bergabunglah dengan saya di tempat yang sunyi; buka buku ceritamu atau bawalah sebuah kertas dan mulailah berbicara kepada Tuhan sebelum hari (dan keadaan) mulai berbicara kepadamu!

"Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu." Mazmur 119: 147

Hak Cipta © Verna Bowman, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami