Lukas 11:3
Berikanlah kami setiap hari
makanan kami yang secukupnya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 109; Lukas 21; Hakim-Hakim 5-6
Aku masih terus memikirkan hidangan yang luar biasa yang
dimasak oleh putraku kemarin. Dia membuat pasta seafood dan aku sedikit mengoceh tentang makanan itu.
Lalu, malam berikutnya, aku makan dengan porsi yang sedikit,
dan hari berikutnya, aku pun membawa makanan itu ke kantor untuk makan siang.
Tapi entah gimana, rasanya nggak sama. Memang sih masih bagus,
tetapi makanan itu sudah tidak segar lagi Dan aku berharap bisa membawa sesuatu
yang lain, karena aku bosan sekali dengan sisa makanan.
Tuhan memberi makan orang Israel di padang gurun setiap hari,
hanya dengan manna dan mengatakan kepada mereka untuk tidak memakan sisa
makanan untuk hari berikutnya.
Lalu, apakah mereka mendengarkan
nggak? Apakah mereka percaya kepada penyediaanNya setiap hari? Tidak sama
sekali, bangsa Israel tidak percaya.
Mereka menyimpan sisa manna dan itupun menjadi busuk.
"Ketika
mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak
kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap
orang mengumpulkan menurut keperluannya. Musa berkata kepada mereka:
"Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi." Tetapi
ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi,
lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka."
(Keluaran 16:18-20)
Hal yang serupa dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Apakah kita datang kepada Tuhan dan hanya memberinya sisa
waktu kita pada malam hari? Atau bagaimana?
Tahukah bahwa Tuhan menginginkan penyembahan kita dan tentu
saja Dia ingin menerima permohonan kita, tetapi Dia juga ingin hati kita yang
murni dan sepenuh hati memujanya.
Ketika kamu masih anak-anak, kamu mungkin sudah diajarkan doa anak-anak yang
sederhana seperti,
"Sekarang saya akan membaringkan badan saya dan tidur, saya berdoa supaya
Tuhan menjaga jiwa saya. Dalam nama Yesus, Amin." Itu
tidak apa-apa, tetapi sekarang doa yang berulang-ulang tidak cukup untuk diberikan
kepada Tuhan.
Tuhan sangat menginginkan buah pertama dari semua yang kita
miliki. Dia menginginkan yang terbaik dalam segala hal dan Dia ingin menjadi
cinta pertama kamu. Jadi, jangan memberinya sisa waktu.
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan nggak akan menerima binatang yang
ternoda untuk menjadi kurban, artinya Dia nggak akan menerima persembahan yang
hanya setengah hati saja (Baca Imamat 22:20 dan Ulangan 15:21)
Dia memberi tahu kita bahwa belas kasihannya baru setiap hari
dan bahkan dalam doa kita, Dia ingin kita meminta roti harian atau renungan
Firman dari Dia.
Ketika kamu berpikir untuk mengundang
seseorang makan malam, kamu bertugas untuk menyiapkan makanan dan kamu
tidak menyajikan makanan sisa.
Bahkan ibadah kitapun haruslah kita persembahkan dengan
sepenuh hati, bukan hanya basa-basi.
Yesus adalah Raja segala raja dan Tuan dari segala tuan, jadi Dia
sangatlah layak mendapatkan waktu yang berkualitas dari kita.
Entah gimana, saya merasa seharusnya kita nggak boleh
asal-asalan berkumpul dihadirat Tuhan. Justru di hadirat Tuhan adalah sebuah
momen yang kudus dan istimewa karena setiap kita bertemu denganNya.
Jika kita nggak menghormatiNya dan hadiratNya, maka itu
berarti kita tidak menganggap serius hubungan kita dengan Dia.
Dan kamu tahu apa yang akan terjadi kemudian?
Yap, kamu hanya akan memberikan Tuhan sisa-sisa waktumu saja.
"Ya Tuhan, kami tidak ingin memberi waktu, uang dan
gairah yang tersisa. Sebab Engkau berhak mendapatkan bagian yang terbaik dari
semua yang kami miliki dan hasilkan. Ampunilah atas sikap kami yang tidak tulus
dalam rumah ibadahMu atau di dalam pelayanan
kami kepadaMu. Ubahlah kami melalui darah Yesus Kristus yang seharusnya tidak
layak untuk kami terima dan bantulah kami sebagai orang yang sudah Engkau
selamatkan.
Hak Cipta © Cathy Irvin, digunakan dengan izin