Saat Berada dalam Kegelapan, Belajarlah 6 Hal dari Sebuah Terowongan Ini
Kalangan Sendiri

Saat Berada dalam Kegelapan, Belajarlah 6 Hal dari Sebuah Terowongan Ini

Lori Official Writer
      3993

Yeremia 29: 11

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 106; Lukas 18; Yosua 23-24                        

Aku sedang menyeberang jembatan dalam perjalanan pulang dari gereja. Dengan rasa sakit kepala yang luar biasa, aku segera meninggalkan ibadah minggu pagi dan sekarang aku menyesal melewatkan khotbah saat itu.

Tapi aku sadar betul kalau Roh Kudus bicara kepadaku waktu sedang dalam perjalanan pulang. Waktu tiba di jembatan itu, aku berpikir tentang jembatan sebagai perumpamaan tentang Yesus. Kematian-Nya di kayu salin jadi jalan penghubung bagiku untuk sampai kepada Tuhan. Aku bertanya ke Tuhan, “Kalau jembatan saja punya makna spiritual, bagaimana dengan sebuah terowongan?”

Diam-diam aku menunggu jawabannya.

Tinggal di daerah pantai di wilayah Atlantik, kamu akan tahu dua hal yaitu jembatan dan terowongan. Aku lebih suka jembatan karena dari sana kamu bisa melihat arah kemana kamu pergi. Sementara, aku sangat benci dengan terowongan. Walaupun terowongan sangat diperlukan. Waktu aku mendengarkan, Roh Kudus berbicara banyak tentang hal ini.

1. Terowongan memungkinkan kapal besar menyeberang di atasnya. Waktu kita berada di atas sebuah terowongan, kita gak tahu apa yang sedang terjadi di atas.

Misalnya, kapal yang terlalu besar untuk berlayar di bawah jembatan bisa dengan mudah meluncur di atas terowongan. Tuhan menunjukkanku kalau saat kita berada di suatu tempat dalam kehidupan kita yang tampak gak terjadi apa-apa, Dia memindahkan dan menggeser hal-hal besar ke tempatnya. Tuhan menuntun kita ke suatu tempat, meskipun posisinya masih belum tersusun dengan rapi.

“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55: 9)

2. Di sebuah terowongan, aku hanya bisa melihat apa yang ada di depanku. Hal inilah yang membuatku merasa takut di dalam terowongan. Aku merasa sangat tergantung pada mobil di depanku. Aku gak bisa mengalihkan pandanganku dari lampu remnya. Kalau dia melambat, aku juga harus memperlambat gerak.

Aku harus tetap benar-benar fokus. Sebagai orang Kristen, kita bisa yakin kalau Tuhan sedang mengendarai mobil di depan kita. Dia tahu ke mana Dia pergi, dan yang harus kita lakukan hanyalah mengikuti Dia. Dalam kehidupan, kadang-kadang kita gak bisa melihat jalan. Yang bisa kita lihat adalah hari ini. Karena itu, kita harus menghidupi hari ini dengan kemampuan terbaik kita: Fokus pada tugas yang kita hadapi dan percaya pada Tuhan untuk menyingkapkan lebih banyak informasi tepat pada waktunya.

“Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.” (Matius 8: 23)

3. Di dalam sebuah terowongan, kita gak bisa mengubah jalur. Sebagian besar dari kita mengalami Tuhan malah saat kita dalam posisi yang gak kita pilih.

Kadang, kita mau tugas baru, tapi Tuhan bilang, “Diam di tempat. Berdirilah tegak. Jangan bergerak ke kanan atau ke kiri, ikutlah Aku.”

“Sekarang tinggallah berdiri dan lihatlah perkara yang besar yang akan dilakukan TUHAN di depan matamu ini.” (1 Samuel 12: 16)

4. Setelah kita berada di terowongan, gak ada jalan untuk kembali. Kalau kita berkomitmen untuk masuk ke dalam terowongan, coba tebak? Gak ada jalan memutar di sana. Gak ada perhentian. Bahkan gak ada jalur darurat. Faktanya, saat kita mencoba salah satu dari itu, kita hanya akan menyebabkan kecelakaan berbahaya yang mempengaruhi semua orang di terowongan itu. Kita semua orang percaya yang akan dikenal sebagai orang-orang yang menyangkali iman.

Saat melakukan hal itu, kita hanya akan mengalami rasa sakit, kekecewaan, perceraian, penyakit dan bahkan kematian.

“Hati kami tidak membangkang dan langkah kami tidak menyimpang dari jalan-Mu..” (Mazmur 44: 18)

5. Ada cahaya di ujung terowongan. Aku suka bagian saat cahaya muncul di ujung terowongan. Dengan itu, kecemasanku akan perlahan hilang dan aku tahu aku sudah berhasil.

“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” (Yesaya 60: 1)

6. Setiap terowongan membawa kita ke sisi lain. Apa yang ada di sisi lain? Cahaya siang, udara segar, lagit terbuka, pemandangan panorama, tempat yang baru, tujuan, harapan baru dan masa depan yang cerah, semuanya tentang hal yang baik!

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11)

Kalau kita berada di dalam terowongan, sangat penting untuk mempercayai Tuhan dan tetap dekat dengan-Nya; berdoa, mendengarkan, dan berdoa lagi. Gak pernah mudah atau menyenangkan berada di terowongan yang gelap. Tapi ingatlah, hal itu hanyalah sementara! Kita akan bergerak ke sisi lain!

 


Hak cipta, Lori Stewart, digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami