1 Yohanes 4: 10
Inilah kasih itu:
Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Bacaan Alkitab
Setahun: [kitab]Mazmu27[/kitab]; [kitab]Lukas3[/kitab]; [kitab]0Ayub34-35[/kitab]
Setiap kali perayaan Natal, saya menolak untuk membiarkan stress mengubah tujuan Natal menjadi seperti sebuah
kompetisi. Salah satu cara yang mengingatkan saya tentang kebaikan musim Natal
ini adalah musik Natal. Ya, saya tahu, pasti ada lebih dari 1000 versi musik
klasik dan beberapa radio mulai memperdengarkannya sejak 1 November, yang
membuat makna lagu terasa hambar. Namun, kuncinya adalah tidak segera
menggantinya, tetapi terus saja mendengarnya. Anda hanya akan mendengar suara
Tuhan, dan itu mungkin mengobati kebutuhan Anda dalam menatap Natal menjadi
sesuatu yang bermakna. Seperti halnya lagu ‘O Holy Night’. Secara keseluruhan
lagu ini adalah lagu yang indah. Namun, secara tersirat di ayat pertama lagu ini adalah gambaran tentang semangat Natal.
Kedatangan Kristus
menggenapi janji yang sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, seperti dalam
Yesaya 7 : 14, yang berbicara soal kehamilan sang perawan. Hal itu tidak hanya
berbicara soal kelahiran anak yang ajaib, tetapi juga menawarkan penebusan bagi
seluruh umat manusia. Kelahiran inilah menjadi langkah pertama menuju Paskah
dan karya penebusan di kayu salib. Ketika Yesus lahir, lagu ini mengatakan
bahwa kita semua diperlayakkan. Di dalam keberdosaan kita, penting sekali bagi Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya dan masuk ke dalam jiwa kita.
Natal
mengingatkan saya akan kasih Allah. Natal berbicara tentang pemberian terbaik Tuhan, karena Dia mengasihi kita. Yohanes 3: 16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Sementara
dalam 1 Yohanes 4 : 9-10, firman Allah berkata bahwa karena kasih Allah akan
kita, Dia rela mengutus Anak-Nya yang tunggal sebagai pendamai bagi dosa-dosa kita.
Bukankah pesan
ini menghangatkan hati Anda? Di tengahmusim liburan yang sibuk dimana kita
berusaha keras untuk terus kuat, kita bisa tenang, karena kita sudah menemukan
kelayakan dan kasih di dalam Bapa. Bukan persoalan lagi bila Anda lupa
mengirimkan paman Anda sebuah kartu Natal atau kue dadar Anda bahkan terasa
hambar. Liburan yang sempurna juga tidak berbicara soal dekorasi terbaik. IIni
adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus dan pemahaman bahwa kita dikasihi sebagaimana adanya kita.
Saya berharap
Anda dipenuhi sukacita Natal saat ini. Tak peduli berapa besar konflik batin
dalam diri Anda, Natal telah menyelesaikan semua itu. Biarkan saya meyakinkan
Anda, Anda layak dan Anda dikasihi. Lihatlah di sekitar Anda. Sebuah perayaan didedikasikan khusus hanya untuk menunjukkan betapa mengagumkannya Anda.
Kelahiran Yesus menjadi bukti nyata bahwa Tuhan mengasihi umat-Nya
dengan nilai kasih yang melebihi apapun di dunia