Wahyu 5: 8
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan
kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang
satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu20[/kitab]; [kitab]IKori11[/kitab]; [kitab]0Ayub18-19[/kitab]
Keluarga
kami suka sekali menikmati waktu bersama di taman rekreasi air, menikmati aliran
air yang segar dan tenang. Di sejumlah besar taman air biasanya akan ada satu
atau dua ember besar yang menggantung tepat di atas kepala, lalu ember itu akan
diisi dengan air sampai penuh. Ketika ember hampir penuh, semua orang akan berkerumun
di bawah, baik anak-anak maupun orang dewasa untuk menunggu air dalam ember tumpah
menimpa mereka. Saat air itu tumpah, maka banjir besar melanda orang-orang tersebut.
Dalam kitab
Wahyu, Alkitab menjelaskan soal cawan emas, yang penuh dengan kemenyan: Isi cawan
itu adalah doa orang-orang kudus (Wahyu 5: 8). Dengan kata lain, doa-doa umat Allah
secara kolektif mengisi mangkuk surgawi dengan aroma yang sedap, seperti korban bakaran yang dilakukan para penatua.
Air yang memenuhi
ember taman bermain air diibaratkan adalah doa-doa umat Allah yang memenuhi cawan
emas di surga. Cawan ini diisi doa yang dicampur dengan dupa yang harum bagi Allah.
Saat cawan emas itu meluap, malaikat mencelupkan sensor ke dalam dupa dan doa, dan mencurahkan api surgawi ke atas bumi.
Api surgawi
adalah kuasa Allah yang dilepaskan untuk mengubahkan bumi. Sepetri doa kita yang
diangkat dihadapan Allah, cawan emas akan terus diisi sampai penuh dan miring dan
mencurahkan kuasa dan penyertaan Allah atas bumi. Inilah manfaat dari doa yang
sungguh-sungguh dari umat Tuhan, doa khusyuk dari orang-orang benar (Yakobus 5:
16). Ini bukan soal doa permohonan karena doa permohonan sama sekali tidak
serupa dengan makna mempercayai kuasa Tuhan. Doa yang sungguh-sungguh dan
efektif adalah doa yang dipenuhi dengan iman. Untuk menjadi efektif, doa kita tidak
bisa seperti peluru, meluncur menyasar Tuhan. Doa kita harus dipimpin oleh semangat dan penuh kesadaran. Karena doa orang-orang benar itu besar kuasanya.
Ketika Anda
berdoa, Anda mengisi cawan surga. Pada waktu Tuhan yang sempurna, doa-doa Anda
akan bekerja dengan kuaa api Allah dan dilempar kembali ke bumi untuk
mengubahkan situasi. Bahkan jika Anda tidak merasa seperti ada sesuatu yang terjadi
ketika Anda berdoa, Anda masih sedang mengisi doa di alam roh. Ketika cawan surgawi sudah penuh dan miring, maka jawaban doa itu akan tercurah atas Anda!
Banyak di antara
kita merasa bersalah karena tidak memanjatkan doa yang cukup panjang. Orang-orang
yang menunggu ember taman air tercurah juga menunggu lama di bawah sana. Hal
ini berlaku juga dalam doa. Berdoa bicara soal ketekunan. Berdoa dengan
sungguh-sungguh memiliki makna yang serius dalam niat, tujuan atau usaha. Hal
ini juga bisa berbicara soal motivasi yang tulus, aktif dan rajin. Doa yang
sungguh-sungguh bukan tentang berapa banyak kata-kata yang kita doakan atau bagaimana
cara kita berdoa, selama doa kita tulus, penuh iman dan otentik maka doa itu akan memenuhi cawan surgawi.
Bumi membutuhkan
orang-orang kudus yang tekun dalam doa. Tuhan tidak akan menghancurkan Sodom
dan Gomora apabila terdapat 10 orang benar yang berseru kepada Tuhan. Hal yang
sama juga berlaku sampai hari ini. Jika umat Allah terus berdoa. Dia akan memiringkan cawan emas doa surgawi bagi generasi ini!
Tekunlah dalam doa agar cawan emas doa surgawi terisi
penuh sehingga kuasa api surgawi tercurah sampai ke bumi