Markus 8: 32
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu83[/kitab]; [kitab]0Roma11[/kitab]; [kitab]Ulang13-14[/kitab]
Aku pernah membaca sebuah cerita tentang ‘surga’ di kelas Sekolah Minggu. Lalu seorang gadis kecil berkata, “Jika kamu baik, kamu akan masuk surga.” Lalu seorang anak kecil segera bertanya, “Kemana kamu akan pergi jika kamu jahat?” Gadis kecil itu lalu menjawab dengan tegas, ‘Pergi ke kantor kepala sekolah.”
Ya, memilih untuk mengikuti jalan Tuhan memang tidak berbicara tentang menjadi orang ‘baik’ atau ‘buruk’, tetapi hal itu berbicara tentang siapa yang kita pilih untuk memimpin hidup kita atau keinginan kita sendiri.
Pembacaan firman pagi ini yang tertulis dalam Markus 8 ayat 32, “Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.” Ayat ini menulis bagaimana Petrus menegur Yesus setelah menyampaikan penderitaan dan kematian yang akan Dia hadapi. Mungkin saat itu Petrus berkata, ‘Kau gila! Kau tidak akan menderita dan mati”. Ayat ini memberitahu kita bahwa Yesus dan murid-murid tidak sepandangan. Dibenak Petrus, Yesus adalah mesias atau raja dunia, yang akan mengembalikan kebebasan dan kejayaan bangsa Israel. Murid-murid memegang pemahaman itu dan menuntut Yesus untuk mengikuti kehendak mereka sendiri. Sementara kehendak Allah bukan demikian karena Yesus lebih daripada hanya sekedar menyelamatkan bangsa Israel, tetapi bahkan seluruh dunia.
Hari ini, kita diminta untuk memilih siapa yang akan kita ikuti. Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat dunia percaya adanya Tuhan. Tetapi percaya saja tidak cukup dan tidak membuktikan bahwa kita bisa seirama dengan kehendak Tuhan. Karena saat kita hidup di jalan Tuhan, kita akan bersedia menganggung penderitaan dengan mereka yang menderita, dan kita akan rela berkorban sehingga pekerjaan Allah akan tuntas di dalam dan melalui gerejanya. - Ron Newhouse
Percaya saja tidak cukup, Tuhan ingin kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan ikut menderita dan berkorban untuk menggenapi kehendak-Nya